[PORTAL-ISLAM.ID] Politisi senior nasional, Amien Rais kembali mengomentari kepemimpinan Jokowi selama menjabat sebagai Presiden Indonesia. Kali ini, dia secara terbuka mengatakan, sejak awal terpilih, kompetensi Jokowi telah membuatnya ragu. Lantas, mengapa demikian?
Amien Rais menilai, masalah kompetensi Jokowi terletak pada kegagalan leadership atau kepemimpinan. Selain itu, kata dia, arah pembangunan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga kurang jelas. Sebab, tak mengikuti arah pembangunan yang benar.
“Saya minta maaf kalau memang blak-blakan. Saya melihat inti masalah kepemimpinan Jokowi adalah pada kegagalan kepemimpinannya,” ujar Amien Rais, dikutip dari Pikiran-rakyat, Jumat 26 Maret 2021.
“Pak Jokowi (juga) tak terlihat memiliki arah pembangunan yang jelas tentang arah pembangunan Indonesia yang seharusnya,” lanjutnya.
Bukan hanya itu, pemahamannya terhadap konstitusi dan dasar negara masih dinilai kurang. Padahal, untuk menjadi pemimpin Indonesia, seseorang harus memahami dua elemen tersebut.
“Pemahaman dan penguasaannya pada jiwa dan aksara Pancasila serta UUD 1945 masih kabur,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, selama menjabat sebagai presiden, kata Amien, ada kelemahan lain yang tampak dari diri Jokowi. Misalnya, wawasannya terkait globalisasi dan geopolitik masih terkesan abu-abu. Itulah mengapa, dia berkesimpulan, Jokowi tak punya kompetensi dalam hal kepemimpinan.
“Wawasannya tentang globalisasi dan geopolitik pada umumnya juga tidak jelas. Di masa krisis seperti ini, terlalu jelas Pak Jokowi tidak punya kompetensi kepemimpinan.”
“Kegagalan demokrasi yang berubah telah menjadi oligargi, otoritarianisme, nepotisme, dan menjadi rezim pemborong kebenaran,” ucapnya.
Amien Rais tak berniat hina Jokowi
Sejak beberapa tahun terakhir, Amien Rais memang kerap kali mengomentari kepemimpinan Jokowi. Bahkan, kritikan tersebut semakin tajam dan sering dihunuskan usai dia mengenal Youtube.
Meski demikian, Amien mengaku tak berniat menghina Jokowi. Sebab, kata dia, kritikan dan hinaan merupakan dua hal yang sangat berbeda.
“Saya sejak dulu memang meragukan kompetensi dari presiden kita saat ini. (Tapi) ini penilaian saya dijamin oleh Undang-undang, (jadi) bukan menghina,” kata dia.[hops]