[PORTAL-ISLAM.ID] Ankara menyampaikan kepeduliannya terhadap berita pelanggaran HAM di Uighur.
Saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Ankara pada Kamis (25/3/2021), Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menyampaikan hal tersebut. Mengungkapkan bahwa Turki memiliki 'kepekaan dan pemikiran' tentang nasib Muslim Uighur di wilayah barat China Xinjiang.
Warga Uighur yang tinggal di Turki terus melancarkan aksi protesnya tentang pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah China dalam beberapa minggu terakhir. Mereka mengaku belum bisa berkomunikasi dengan keluarga Uighur mereka yang ada di Xinjiang, seperti dilaporkan AP.
Kunjungan Wang Yi bahkan disambut dengan aksi protes di luar Kedutaan Besar China.
China baru-baru ini meratifikasi perjanjian ekstradisi dengan Turki yang ditandatangani beberapa tahun lalu. Perjanjian itu menimbulkan kekhawatiran di antara komunitas Uighur bahwa mereka dapat 'pulangkan' kembali ke negara tempat asal mereka melarikan diri. Namun, Turki belum meratifikasi perjanjian tersebut.
Baik otoritas Turki dan China bersikeras bahwa RUU ekstradisi tidak bertujuan untuk menargetkan orang Uighur untuk dideportasi.
Selama pembicaraan, Cavusoglu menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap kebijakan 'Satu China', mencatat bahwa Turki tidak mengizinkan kekerasan dan aktivitas teroris terhadap China di wilayahnya.
Setelah pertemuan, Cavusoglu mengatakan di Twitter bahwa Turki dan China akan meningkatkan kerja sama vaksin. Turki telah memperoleh jutaan dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China.
Menlu China Wang Yi tiba di Ankara sebagai bagian dari tur regional yang membawanya ke Arab Saudi, Turki, Iran, Uni Emirat Arab, Oman dan Bahrain.
(RMOL)