Dumb Unlimited: Loki Jalan-jalan ke Sawah Biar Dikata Merakyat
Tolol itu adalah jalan-jalan ke tengah sawah, di saat hujan lebat supaya dibilang merakjat. Syukur-syukur nggak kena sapa Thor dengan petirnya. Jalan-jalan tanpa tujuan di tengah tanah lapang plus hujan lebat? Nggak butuh jadi jenius untuk melihat itu sebagai sebuah tindakan sia-sia dan dungu.
Jangan tanya reaksi para minion pemburu nasi kotak tanpa otak. Mereka dengan membabi buta akan memuji, memuja, dan mengamini setiap gerak langkah junjungannya.
Inilah kenapa Asgard di masa pemerintahan Loki mengalami kemunduran yang parah. Bukan hanya dari sisi ekonomi kerajaan yang meroket ke bawah, tapi juga dekadensi moral para pejabatnya. Asgard bahkan bersekutu dengan Elf hitam dari Svartalfheim. Dengan pemimpinnya yang bernama Malekith, elf hitam lebih sering merugikan Asgard daripada berlaku sebagai kerajaan sahabat. Dan di istananya, Loki tampak nyaman ditemani Fenrir, seekor anjing hitam nan besar yang membuatnya aman dari segala gangguan.
Balik lagi ke Loki yang berjalan-jalan di tengah sawah di saat hujan lebat. Bukan kali pertama penipu kurus itu berakting mencitrakan dirinya sebagai pemimpin yang pro rakjat. Ketika di saat yang bersamaan Loki melibas dengan kejam pihak oposisi yang dimotori The Warriors Three dan Lady Sif. Sudah 7 tahun lamanya dia bermain peran sebagai pemimpin yang bijak. Dan selama itu pula Asgard dengan pasti bergerak menuju pada kehancuran.
Terima kasih kepada bangsa Frost Giants yang selalu berada di belakang Loki dan mendukung penuh segala keputusan Loki. Sudah menjadi rahasia umum kalau Loki adalah juga keturunan Frost Giant. Tapi dengan liciknya Loki dapat membungkam siapa pun yang mencoba membongkar jati dirinya. Dan juga terima kasih kepada para minion dungu yang dengan gelap mata selalu membelanya. Semakin lemah dan bodoh rakjat, maka semakin kuat Loki.
(By C Arnest)