Oei Hwie Tjhong, Bos Djarum Orang Terkaya Indonesia, Kirim Surat Tolak PSBB ke Jokowi


[PORTAL-ISLAM.ID] Robert Budi Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong, orang terkaya di Indonesia mengirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dalam surat bertanggal 11 September itu ia menyampaikan penolakan atas rencana pemberlakuan kembali aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebelumnya pada Rabu (9/9/2020), Anies mengumumkan akan memberlakukan PSSB kembali di Jakarta mulai 14 September 2020. Alasannya adalah karena melihat perkembangan kasus Covid-19 DKI Jakarta dan dukungan fasilitas rumah sakit yang sudah dianggap darurat.

Dalam masa PSBB total itu, ia melarang perkantoran beroperasi dan akan menutup semua tempat hiburan. Anies juga mengimbau warga untuk tidak keluar Jakarta.

"Menurut kami, keputusan untuk memberlakukan PSBB kembali itu tidak tepat." tulisnya dalam surat yang diposting oleh mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia, Peter Frans Gontha di Instagram, Sabtu (12/9/2020).

"Hal ini disebabkan PSBB di Jakarta telah terbukti tidak efektif di dalam menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi di Jakarta. (Bukti terlampir - Chart A negara yang berhasil dalam menurunkan tingkat infeksi melalui measure circuit breaker). Di Jakarta meskipun pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi tetap masih naik. (Bukti terlampir - Chart B - DKI Jakarta)," jelasnya.

Lebih lanjut, pemilik Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk itu juga mengatakan alasan Anies untuk memberlakukan kembali PSBB karena khawatir soal daya tampung Rumah Sakit di Jakarta, kurang masuk akal.

"Kapasitas Rumah Sakit DKI Jakarta tetap akan mencapai maksimum kapasitasnya dengan atau tidak diberlakukan PSBB lagi. Hal ini disebabkan seharusnya Pemerintah Daerah/Pemerintah Pusat terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus." jelasnya.

Ia pun memberi saran apa yang seharusnya dilakukan pemerintah ketimbang menyetujui pemberlakuan kembali PSBB. Misalnya dengan membangun rumah sakit darurat di pelabuhan, seperti yang dilakukan Singapura.

"Contoh Solusi terlampir: ini adalah photo di Port Singapore yang membangun kapasitas kontainer isolasi ber-AC untuk mengantisipasi lonjakan dari kasus yang perlu mendapatkan penanganan medis. Fasilitas seperti ini dapat diadakan dan dibangun dalam jangka waktu singkat (kurang dari 2 minggu - Photo 1 - karena memanfaatkan container yang tinggal dipasang Air-con dan tangga)." jelasnya.

Surat orang terkaya Indonesia yang menolak PSBB Anies ini menjadi perbincangan luas di sosial media.

"Hmmm... Para cukong sudah menyatakan pendapatnya mengenai PSBB Jakarta ya? Kita lihat para pengelola negara/daerah lebih pro kemana," ujar @rustamaji di twitter.
Baca juga :