Fahri Hamzah Minta Menteri Jangan Bantah Anies, Tapi Cari Solusi Bersama


[PORTAL-ISLAM.ID]  Usai mengambil langkah pemberlakuan kembali PSBB total di DKI Jakarta, Anies Baswedan seolah tak henti jadi sasaran empuk bagi kritisi, bahkan dari para menteri Jokowi.

Melihat fenomena tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah memberikan sebuah saran.

Dengan sudut pandangnya, Fahri mengaku paham dengan kondisi Anies Baswedan saat ini.

Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo dan Gubernur Anies Baswedan segera duduk bersama membahas penanganan Covid-19 (virus corona) di Jakarta.

Pasalnya menurut Fahri hal tersebut tidaklah sulit karena keduanya sempat memiiki hubungan yang dekat.

Fahri Hamzah menyampaikan sarannya melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu 12 September 2020.

“Pak @aniesbaswedan yang terhormat, minta waktu ketemu presiden @jokowi langsung pak. Sampaikan data yg bapak punya, bapak pernah dekat dengan beliau,” kata Fahri.

Dia meminta, Jokowi dan Anies mengambil kebijakan yang tepat berdasarkan data. Sehingga bisa berdampak langsung ke masyarakat.

“Janganlah kesalahan data pemimpin lalu mereka bersengketa di depan rakyat yang jadi korban. Banyak orang meregang nyawa hari-hari ini,” pintanya.

Mantan Wakil Ketua DPR ini mengerti perbedaan sudut pandang antara gubernur sebagai kepala daerah dengan pemerintah pusat.

“Terlebih dalam pengertian saya, gubernur DKI adalah wali kota besar. Gubernur DKI lebih dekat dengan data, berbeda dengan Gubernur lain yang dijeda oleh bupati dan wali kota.”

“Saya mengerti kesulitan posisi gubernur lainnya terhadap bupati dan wali kota yang dipilih rakyat dengan afiliasi politik yang berbeda. Tapi @aniesbaswedan adalah satu-satunya Gubernur yang merangkap wali kota sebab seluruh pejabat itu ia angkat langsung tanpa Pilkada,” sebutnya.

Karena itu, kata Fahri, data yang dipunya Anies bisa dikatakan akurat. Data itulah yang menjadi landasan mengambil keputusan PSBB total di Jakarta.

“Tapi mengapa pemerintah pusat seperti berbeda? Apakah data mereka beda? Apakah ada sesuatu yang rahasia?” ungkapnya.

Fahri pun meminta para menteri untuk tidak membantah Anies. Bahkan seharusnya para menteri dan kepala negara mencari solusi karena ibu kota Jakarta adalah wajah dari Indonesia.

“Wahai para menteri, jangan bantah Gubernur DKI. Datanglah, bawa kabar kepada kepala negara bahwa DKI dalam bahaya. Lalu bikinlah pertemuan kabinet khusus, undang mantan anggota kabinet itu (maksudnya Anies, mantan Mendikbud -red). Bicaralah. Bicaralah data dan sampaikan rencana kepada rakyat semua.”

“Pak @aniesbaswedan dan pak @jokowi dua sahabat yang baik. Mengapa kalian tidak bisa bersatu selamatkan ibukota? Kita dalam krisis dan reputasi sebuah ibukota tidak saja mempengaruhi daerah lain tapi citra kita di tingkat dunia. Blokade kepada Indonesia di mulai dari ibukota,” ujar Fahri.

Baca juga :