ANDAI PKI YANG BERKUASA


ANDAI PKI YANG BERKUASA

Dulu saya pernah ingin mengikutkan diri pada acara yang digagas oleh pendukung jokowi. Acara diskusi yang dibuat secara tertutup. Sayangnya saya ditolak ikut oleh panitia ketika tau bahwa kegiatan sosmed saya tidak seperti apa yang mereka kerjakan.

Akhir2 ini banyak kegiatan diskusi tentang PKI dilakukan oleh orang2 yang mengaku peduli pada tragedi PKI, namun kepedulian mereka hanya pada korban dari pihak PKI itu sendiri. Mereka menganggap telah banyak korban dari pihak PKI yang tidak selayaknya dihabisi.

Orang2 ini terus melakukan diskusi dengan komunitas yang mereka bentuk. Ada 10 orang yang hadir, itu sudah cukup. Nanti dari 10 orang ini akan menyebarkan ke kelompok2 kecil yang sudah terbentuk. Dan terus menyebar.

Mereka yang jadi narasumber seperti sebuah kebenaran ketika hanya tampil tanpa ada pembanding. Dalam diskusi mereka, tidak ada pihak yang kontra untuk membebaskan mereka bercerita dari versi sepihak. Jika ada ajakan diskusi dengan melibatkan pihak yang kontra, mereka akan menghindar. Diundang pun mereka tidak akan hadir.

Orang2 yang berjuang demi keadilan, namun mereka lupa bercermin andai situasi menjadi terbalik, mungkin saja kehadiran mereka tidak akan ada di bumi Indonesia.

Situasi kekacauan yang melibatkan PKI itu ibarat 2 mata pisau yang harus dipegang salah satunya.

Antara pemerintah dahulu dan PKI adalah dua pilihan yang saling berusaha untuk menyingkirkan. Yang jelas sejarah sudah mencatatnya dengan kejadian 2 pemberontakan yang dilakukan PKI dan keinginan utama mereka mempersenjatai angkatan ke-5 (petani, buruh dan rakyat lainnya).

Andai PKI yang berkuasa, dengan kekuatan angkatan ke-5 yang dibentuk. Mereka pastinya akan menyingkirkan orang2 yang mengganggu perjuangan mereka. Para tentara akan dihabisi, pejabat yang membelot akan dipenggal, ulama yang masih khusuk pada agama akan dilenyapkan dan ditanam tanpa diketahui rimbannya. Hanya ada ideologi mereka dan itu absolut tanpa bisa diganggu gugat. Negara kita akan menjadi negara komunis, yang melawannya akan mati.

Pemerintah dahulu hanya ada pilihan, melenyapkan PKI atau mereka yang dilenyapkan dan Pancasila menjadi pengisi gudang semata.

Membayangkan dari kekuasaan yang akan diciptakan, setidaknya kita masih bersyukur ketika pemerintah berhasil melenyapkan PKI. Kita masih bisa bernapas dan melontarkan ketidaksukaan pada tongkat estafet pemerintah ketika kebijakannya merugikan rakyat.

Jika PKI yang berkuasa, apakah mungkin kita bisa melakukan aktifitas seperti saat ini?

Apakah mungkin para orang2 yang kerap melakukan diskusi tertutup itu akan bersuara atas kematian para korban2 yang dibunuh PKI?

Gak akan terjadi, jangankan untuk saling bertemu. Untuk bernapas saja mereka gak akan mampu saat tulisan yang mereka buat dianggap telah melecehkan PKI.

Banyak pihak2 yang membela PKI dan mengatakan mereka adalah korban. Namun pihak2 itu tidak pernah berpikir jika PKI yang berkuasa sampai hari ini, bagaimana nasib mereka? Apakah masih bisa hidup atau hanya tinggal nama?

Awal kemunculan komunis tahun 1920'an, mereka selalu menyatakan diri sebagai ajaran yang peduli pada rakyat kecil. Setia memperjuangkan nasib rakyat dan berani melawan penjajahan. Ketika mereka berkembang, mulai mereka habisi lingkaran terdekat dulu untuk memurnikan ajarannya, bahwa komunis tidak ada Tuhan didalamnya.

Mereka yang membela PKI dengan alasan kepedulian dan HAM, tidak akan tau bahwa esok saat usaha mereka berhasil. Mereka dulu yang akan dihabisi untuk memurnikan ajaran komunis itu sendiri. Tidak ada Tuhan, tidak ada belas kasihan.

(By Iwan balaoe)

Baca juga :