[PORTAL-ISLAM.ID] Menantu Erdogan, Selcuk Bayraktar yang dijuluki 'Bapak Drone Turki' menuliskan di akun twitternya:
"Arkadaşlar, size abi nasihatı. İleride roket yapmayana kız vermeyecekler..😉 #MilliTeknolojiHamlesi 🚀"
Kurang lebih terjemahnya adalah, "Wahai kawula muda. Teman-temanku. Dengarkan nasihat dari abangmu. Suatu hari, mahar syarat menikahi seorang gadis adalah membuatkan roket. Jika tidak, kalian akan sulit mendapat jodoh."
Tentu itu hanya kelakar. Kelakar ini disampaikan Selcuk Bayraktar untuk mempromosikan event nasional Pekan Mencipta Roket (TeknoFest) bagi anak muda Turki. Saking kuatnya respon kawula muda Turki, terhadap festival roket dan teknologi canggih.
Bayraktar mungkin merasakan sendiri. Jerih payah saat ia remaja, hingga sukses menciptakan UAV (Unmanned Aerial Vehicle/pesawat tanpa awak) dan drone canggih Turki. Apa yang ia buat, membuat Turki merangsek ke posisi tiga, dari negara-negara pencipta UAV.
Kerja keras itulah, yang membuat seorang tokoh paling berpengaruh di Turki, merestui perjodohannya. Tak tanggung, ia diangkat mantu oleh Presiden Erdogan. Tuan Presiden pun nampak bangga, ia tak salah memilih mantu.
Model perjuangan Presiden Erdogan di bidang sains teknologi, nampaknya akan berlanjut. Pada 2009 Erdogan mengawali dengan beasiswa penuh bagi 300.000 ilmuwan muda Turki. Semua program dilakukan terukur dan rahasia.
Hal ini disebabkan, awal 2006, terjadi kemelut tewasnya belasan ilmuan Turki yang merancang sistem IT F16 Turki. Targetnya agar pesawat canggih dari Amerika itu, tidak lagi dikontrol oleh Amerika. Tapi 100 ℅ dikendalikan Turki sebagai pemilik.
"Kami tidak sepenuhnya percaya kepada negara yang tidak menunaikan komitmennya", tegas Presiden Erdogan. Prediksi Presiden Erdogan tepat. 2019, Turki dikeluarkan dari proyek pesawat siluman F35.
Untungnya, Turki bukan hanya sebatas investor, tapi menjadi pembuat ratusan komponen F35B, yang otomatis, Turki memiliki otak-otak canggih. Mungkin di waktu dekat, Turki tertunda memiliki 125 pesawat F35B sesuai kesepakatan. Namun tak akan lama, justru Turki menjadi negara yang mampu memproduksi pesawat siluman.
Itulah cara mengelola negara. Semua perlu proses serius. Hasilnya serius dirasakan.
(Oleh: Dr. Nandang Burhanuddin)
ArkadaÅŸlar, size abi nasihatı.— Selçuk Bayraktar (@Selcuk) August 4, 2020
İleride roket yapmayana kız vermeyecekler..😉#MilliTeknolojiHamlesi 🚀🇹🇷 https://t.co/wvNJ4huSwS
— Selçuk Bayraktar (@Selcuk) August 8, 2020