BRANDING GAK BERKAH


BRANDING GAK BERKAH

Oleh: Hendy Mustiko Aji

Saya heran saat ini semangat anak-anak muda kita dalam membuat branding kok seperti ini. Menjurus kepada hal-hal yang bermakna negatif. Apa ini bisa memotret kualitas moral generasi muda kita?

Anak-anak muda ini cuma ngerti rame-rame, yang penting asik katanya, dikasih tahu mungkin akan ngeyel, terus nyebut kita sok jago.

Tak kasih tahu ya, branding itu seperti nama pada manusia, ia menunjukkan identitas dari suatu produk. Bagaimana bisa Allah turunkan keberkahan pada sebuah bisnis, jika nama/brand dari bisnis itu sendiri bermakna negatif.

Saya sedang melakukan riset sederhana tentang dampak branding negatif ini terhadap sustainability atau keberkahan suatu bisnis.

Kasus terakhir di Yogyakarta, usaha ayam geprek "Dirty Chick" yang sangat terkenal dan selalu rame pengunjung yang didominasi mahasiswa ternyata sudah tutup permanen. Gak ada yang menyangka, toko yang selalu terlihat ramai dan laris kok bisa tutup permanen. Ya begitulah, keberkahan memang sesuatu yang diluar matematika manusia. Konon saya dengar mereka mengganti brandingnya.

Di Surabaya, akhir tahun 2019, sebuah restoran 'Mie Setan' meledak dan terbakar. Lima orang pegawainya menjadi korban luka bakar. Kalo dipikir-pikir pas juga, Mie "Setan", terus tokonya bergejolak api.

Tahun 2016 juga ada rame-rame terkait "Mie Ranjang 69" yang diprotes warga karena nama serta logo yang sangat tidak pantas. Di dekat kampus tempat saya mengajar juga pernah ada nama warung makan dengan nama tak senonoh, berujung bangkrut. Saya yakin ada banyak lagi contoh kasus serupa.

Mengapa anak-anak muda itu tidak belajar? Bikin usaha itu tentu tujuanya adalah untuk keberlanjutan. Branding merupakan salah satu sebab keberkahan (keberlanjutan) suatu bisnis, disamping faktor-faktor lainnya, misal seperti permodalan dan restu dari orang tua. Maka sudah seharusnya menggunakan nama-nama (branding) yang halal untuk sebuah bisnis.

Saya menyebut istilah branding yang halal bukan branding yang Islamic. Teman-teman yang sering baca tulisan-tulisan saya pasti sudah paham bahwa halal dan Islamic itu berbeda makna. Sesuatu yang halal tidak harus Islamic, dan yang Islamic belum tentu halal.[fb]

Baca juga :