ADAKAH PARTAI YANG SAMA SEKALI MENOLAK POLITIK DINASTI?


ADAKAH PARTAI YANG SAMA SEKALI MENOLAK POLITIK DINASTI?

Oleh: Tara Palasara

Jika saya ditanya pendapat saya.... saya akan sampaikan, bahwa SAYA KECEWA dengan rencana Gerindra mengusung menantu Jokowi ini! Melengkapi kekecewaan saya atas keputusan Gerindra pada Pilwakot Solo.

TAPI ....kekecewaan saya itu tidak akan pernah bisa memicu saya untuk lantas menghujat dan mencaci-maki GERINDRA oleh karena Hal-Hal Berikut ini:

(1) Saya bukan anggota / kader Partai Gerindra, dengan demikian tidak ada justifikasi baik dari sisi moril maupun regulasi yang memberikan saya hak substantif untuk protes.

(2) Saya mengerti dan memahami betul bahwa Logika Partai adalah Logika Kekuasaan! yaitu pada jalan dimana akan bisa memperoleh kekuasaan MAKA akan ditempuhlah jalan itu.

APALAGI pada topik pencalonan Gibran dan Bobby ini, Nyatanya secara formil tidak ada Regulasi / Perundangan yang melarangnya ! Jadi keputusan Gerindra ini tidak bisa dipersalahkan secara hukum.

(3) Jika lantas hendak ditinjau dari segi moralitas ataupun fatsoen politik (diantaranya oleh sebab tuduhan telah mendukung praktek nepotisme atau politik dinasti), pertanyaannya lanjutannya adalah EMANG ADA, PARTAI POLITIK DI INDONESIA (ERA SEKARANG) YANG TEGUH DAN KONSISTEN PADA PRAKTEK PENERAPAN STANDAR MORAL ???  😬😁  dalam konteks status ini adalah yang secara serius mengikis Politik Dinasti.

JIKA EMANG ADA, silakan ditulis pada kolom komentar berikut narasi pembuktiannya...

Sederhananya dari poin yg ke-3 di atas adalah, saya belum mendapatkan fakta dengan justifikasi argumentasi yang komprehensif, terdapat partai yang sama sekali berbeda dengan Gerindra, yang saat ini sedang dibahas pada status ini.

LALU ....untuk maksud dan tujuan tulisan ini?

JAWAB :

Saya hanya ingin mengunjukkan fakta, beginilah wajah negeri kita ini, KETIKA rakyat sebagai sebuah entitas warga negara TIDAK SELURUH ASPIRASINYA bisa diakomodasikan oleh Partai. Apapun dan Siapapun Partai itu  ....

Selalu ada "jarak" antara aspirasi pemilik hak suara dengan keputusan partai.

TANYA : Lantas apa yang bisa dilakukan oleh Rakyat? Apa harus boikot Partai?

JAWAB : Oh Tidak ... saya tidak akan pernah menyerukan boikot partai ataupun menyerukan golput.

Saya lebih mengusulkan penguatan Civil Society melalui Edukasi Politik secara terus-menerus kepada masyarakat, dan dengan penyiapan Generasi Khoiru Ummah yang kelak di generasi mendatang MEREKALAH yang yang akan tampil di panggung politik tanah air.

TANYA : Cuman Itu ?

JAWAB : IYA ! cuman itu ..... KARENA AKAN HABIS ENERGI jika kita larut dalam hujat dan caci maki. Apalagi pada faktanya, secara substantif Partai-Partai lain juga tidak jauh berbeda dengan Gerindra yaitu menerapkan "Logika Partai adalah Logika Kekuasaan".

Dalam pengamatan saya, SEMUA PARTAI DI INDONESIA identik dengan strategi "pada jalan dimana akan bisa memperoleh kekuasaan MAKA akan ditempuhlah jalan itu".

[fb]

Baca juga :