Kelebihan Erdogan yang Tak Dimiliki Pemimpin Muslim Dunia


Salah satu kelebihan Erdogan yang tidak dimiliki oleh mayoritas politisi muslim di dunia adalah: Erdogan mampu bersabar dalam mengeksekusi narasi-narasi besarnya.

Erdogan bisa saja mengambalikan Hagia Sophia kembali sebagai masjid saat pemilu 2015 lalu, karena waktu itu partai AKP juga menang besar.

Tapi Erdogan memilih melakukan itu di saat kondisi sudah sangat tepat setelah Erdogan memformalkan tindakannya lewat jalur hukum dan lewat konstitusi yang bertahap sampai 2020.

Erdogan bisa saja membersihkan kalangan sekuler di tubuh militer yang doyan kudeta saat Erdogan menang pemilu 2007. Toh sudah 5 tahun Erdogan berkuasa.

Tapi Erdogan menunggu waktu yang tepat saat semua keadaan sudah sangat memungkinkan untuk itu. Makanya hal ini dilakukan sekitar tahun 2012-2013.

Erdogan bisa saja memaksakan kehendaknya merubah konstitusi Turki dari sistem parlementer menuju sistem presidensial lewat Referendum saat Erdogan berada di puncak kekuasaan, saat Partai AKP memperoleh suara 49,5%.

Tapi Erdogan justru melakukan Referendum konstitusi 3 tahun lalu april 2017.  Justru itu dilakukan pasca kudeta terhadap Erdogan 2016. Proses dan sabar itu sangat penting.

Sebuah narasi besar dalam mentransformasi sebuah negara menuju negara maju dan kuat, butuh kecerdasan dan kesabaran para politisinya.

Merubah keadaan tidak bisa singkat dan bim salabim, Erdogan paham bahwa kesabaran dalam proses adalah bagian dari perencanaan yang rapi.

Sebuah narasi besar tidak akan bisa dieksekusi satu malam, maka kita perlu bersabar dan terus konsisten juga fokus. Dan tidak terpengaruh dengan kritik dan opini orang lain.

Kegaduhan orang-orang yang tidak paham masalah, tidak semua perlu dijawab secara verbal. Karena mereka kadang gak butuh jawaban, mereka hanya mau mengeluarkan unek unek saja. Sayangnya, demokrasi bukan wilayah unek unek semata. Jadi akan mubazir jika anda sibuk mau sahut menyahut di ruang opini.

Sebuah narasi besar, hanya akan mampu dieksekusi dengan mental yang stabil, perencanaan yang rapi, langkah langkah konkrit dan fokus tingkat tinggi.

Begitu banyak orang yang hanya pandai beropini saja bahkan saat mereka juga sudah jelas-jelas gagal dalam narasinya. Jadi akan sangat sia sia jika kita ikutan gaduh nimbrung dengan komunitas itu.

Terima saja kritik dengan lapang dada, tanpa harus reaksioner menjawab semua kritik yang masuk. Tetap fokus bekerja dengan tidak mencela para pengkritik.

Kesabaran dalam proses dan konsistensi dalam sikap, adalah kunci utama kita agar mampu mengeksekusi narasi-narasi besar.

Tidak semua politisi mampu melakukan itu, dan tidak semua negarawan mampu bersikap se elegan itu.

Maka wajar, orang orang seperti Erdogan hanya lahir satu abad satu orang. Bahkan satu abad pun belum tentu lahir Erdogan Erdogan baru di dunia Islam.

Ayo naik kelas dalam narasi dan cara eksekusi, jangan mau ikutan gaduh dengan siapa saja yang tidak membuat langkah kita semakin lurus.

Ayo naik kelas dalam mindset dan sikap, agar semua cita cita besar kita untuk Indonesia bisa di eksekusi dengan nyata menuju kekuatan utama dunia.

Gelorakan Semangat Indonesia!

(By Tengku Zulkifli Usman)

Baca juga :