Untukmu yang Menganggap Virus Corona ini Konspirasi, Maka Datanglah ke Salatiga


SALATIGA-JATENG

Untukmu yang menganggap virus Corona ini konspirasi, maka datanglah ke Salatiga. Untukmu yang menganggap virus Corona hanyalah cara Dajjal menjauhkan umat Islam dari masjid, maka datanglah ke Salatiga. Kau akan melihat betapa teori konspirasi yang kau agungkan itu tidak benar.

Mungkin kau pernah menyindirku karena mengenakan mantel waktu belanja ke pasar. Dan kau pernah memandang sinis semua orang yang cemas dengan wabah Corona yang semakin menggila.

Kau menuduh orang-orang sepertiku yang sangat waspada dan menjaga protap ketat sebagai orang lebay. Orang yang termakan hasutan WHO, paranoid, atau apalah apalah.

Kau mengajak semua orang untuk santai, tak perlu lebay termakan issue Corona. Tak perlu membesar-besarkan hasutan WHO yang punya proyek vaksinasi.

Aku hanya bisa menarik nafas panjang. Taukah kau bahwa di kota kecilku yang cantik belakangan ini grafik naik terus? Taukah kau bahwa di kota nan dingin yang luasnya hanya 56 km sudah terdapat 45 positif dan hampir seribu OTG? Iya sedikit lagi mencapai 1000 OTG. Dan beberapa kasus positif berasal dari OTG ini...

Taukah kau bahwa positif Corona itu benar-benar ada? Mereka benar-benar kesulitan bernafas, bukan pura-pura. Dan taukah kau bahwa sebuah dusun di Salatiga menjadi cluster terbesar se-Jateng?

Ada dua cluster yang memakan korban cukup banyak. Itulah mengapa Pemkot Salatiga gerak cepat mengeluarkan peraturan seperti di bawah ini :

1. Masa tanggap darurat diperpanjang sampai 30 Juni 2020, New Normal belum diberlakukan.
2. Akan dilaksanakan Rappid massif di pasar, pertokoan, pabrik, kantor, ASN, OJOL, Sopir.
3. Dilaksanakan Swab agresif pada kontak erat positif (OTG/ODP).
4. Kesiapan pelayanan rujukan/Rumah Sakit (RSUD menyiapkan ruang 30 kamar).
5. Melindungi kelompok rentan (bayi/balita, Bumil, Busu, Lansia, penderita penyakit kronis.
6. Penegakan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan di seluruh wilayah kota Salatiga termasuk binaan OPD terkait sesuai dengan SOP.
7. Pengetatan wilayah kluster Cempaka dan kluster Blondo Celong dan sekitarnya yang diampu oleh Tim gabungan, berkoordinasi dg wilayah sbg koordinator Satpol PP Kota Salatiga.
8. OPD mempersiapkan protokol kesehatan bagi mitra binaan menuju "New Normal".
9. Bahwa penyebaran virus Covid-19 terbanyak dari OTG (Orang Tanpa Gejala), oleh karena itu, setiap anggota "WAJIB" mentaati protokol kesehatan (mengenakan masker, jaga jarak, menggunakan Handsanitizer, cuci tangan dengan air yang mengalir, jaga kebersihan, berjemur, dll).

Inilah kondisi Salatiga. Dan mungkin kondisi hampir seluruh daerah di Indonesia, bahkan dunia. Tapi memgapa hatimu masih buta menganggap ini hanya konspirasi?

Mengapa tak ada empatimu untuk warga yg ketat menjalankan protap covid? Bahkan malah kau cela? Entahlah hatimu terbuat dari apa...

(By Widi Astuti)


Baca juga :