[PORTAL-ISLAM.ID] Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono soal isu PKI diembuskan oleh kadrun, tidak mengatasnamakan partai.
Poyuono melontarkan pernyataan itu dalam sesi wawancara untuk akun YouTube Kanal Anak Bangsa. Video wawancaranya diunggah 15 Juni lalu, lalu memantik tagar #TenggelamkanGerindra di Twitter.
"Terkait statement Bapak Arief Poyuono yang belakangan ini beredar. Saya perlu tegaskan bahwa statement tersebut sama sekali tidak mewakili Partai Gerindra dan tidak mengatasnamakan Gerindra," kata Jubir Gerindra Habiburokhman melalui video yang diunggah di akun twitter resmi miliknya @Habiburokhman, Rabu (17/6/2020).
Menurut Habiburokhman partai akan memproses Poyuono terkait pernyataannya. Tak menutup kemungkinan akan ada sanksi atas sikapnya tersebut.
"Sanksi untuk Arief Poyuono akan diproses dan diputus secara internal di Majelis Kehormatan DPP. Secara pribadi saya akan panggil dan nasihati dia hari ini agar menyadari kesalahannya," kata Habiburokhman dalam penjelasan berbeda di akun Twitter resminya.
Kontroversi Arief Poyuono bukan cuma sekali ini.
Dulu pada 2017 Arief Poyuono juga membuat kontroversi yang membuat Fadli Zon menyuruhnya untuk kembali balik ke PDIP.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempersilakan koleganya di partai berlambang burung garuda, Arief Poyuono hengkang ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Arief yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra, menurut Fadli, kerap melakukan kekeliruan.
"Jadi itu terserah bersangkutan, harus ada pertanggungjawaban. Dan (Arief) beberapa kali memang membuat blunder," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Dikatakan Fadli, kepergian Arief dari Gerindra tidak akan menimbulkan masalah, meski Arief diketahui memiliki banyak pendukung dari kalangan buruh.
Justru, katanya, kepergian Arief akan mengurangi beban bagi Gerindra.
"Kami itu banyak tokoh-tokoh dan bermacam latar bekakang. Jadi tidak hilang stok," kata Fadli Zon seperti dilansir CNNIndonesia.
ini penjelasan resmi dari jubir resmi Partai Gerindra . pic.twitter.com/tzleEgOVJY— HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) June 17, 2020
Sanksi u Arief Poyuono akan diproses dan diputus secara internal di Majelis Kehormatan DPP. Secara pribadi saya akan panggil dan nasihati dia hari ini agar menyadari kesalahannya
— HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) June 17, 2020
Waketum @Gerindra: Isu PKI Hanya Kebohongan (Hoax) Yang Disebar Oleh Para Kadrun
— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) June 16, 2020
Selengkapnya 👉 https://t.co/WvmPrSqU8L pic.twitter.com/qijegXKTrP
Ungkapan Kadrun (Kadal Gurun) dan Kodrun (Kodok Gurun) adalah ungkapan norak, gak terdidik, kampungan, udik, biadab, anti persatuan, intoleran, rasis, apancasilais, suka perpecahan, anti kebhinekaan.
— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) June 16, 2020
Dan ketika diucapkan oleh seorg politikus, maka semua ungkapan itu jadi double.