Said Didu dan Kivlan Zen Kesatria Pejuang


[PORTAL-ISLAM.ID]  Aspirasi senyap rakyat dan bangsa Indonesia mesti disuarakan keras. Ketidakadilan dan penindasan tak bisa dibiarkan. Tanah air tetap harus terjaga dan terpelihara. Tangan-tangan jahat tidak boleh mengotori. Kedaulatan negara harus dipertahankan dan ditegakkan.

Ketika kekuatan global semakin menghegemoni, persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa harus tergalang kompak. Bahu-membahu mengusir penjajah yang kini berwajah bisnis dan politik. Substansinya sama saja yakni mengeruk dan menghabisi aset milik rakyat dan bangsa.

Said Didu berteriak, purnawirawan bergerak. Bersama merasakan sesak jiwa atas kejumawaan para penjajah yang berbulu kerjasama dan bantuan. Menggugat hutang budi dan hutang materi yang telah mereka tancapkan dalam-dalam.

Penghianat negara adalah pembuka gerbang. Mereka semestinya penjahat yang mesti dihukum. Bukan purnawirawan pejuang seperti Kivlan Zen atau Said Didu yang meradang karena cinta tanah air dan ibu pertiwi.

Penghianat itu memiliki kekayaan dari kerjasama penjualan aset negara dan tanah tanah yang diserahkan pada orang yang bukan pribumi. Undang-Undang Penghianatan Negara mendesak untuk dibuat, bila perlu hukum gantung adalah sanksi bagi para penghianat negara. Mereka merupakan musuh negara dan musuh rakyat.

Kivlan Zen dan para purnawirawan bangkit membangun harapan. Sementara Said Didu dan banyak pejuang akademisi, ulama, buruh, aktivis kemasyarakatan, serta elemen rakyat lain bertekad bersama untuk berjuang mengubah keadaan. Kezaliman harus ditumbangkan.

Usir penjajah dan ganti pejabat penghianat.

Inilah misi suci perjuangan dibawah bendera konstitusi. Tegakkan ideologi dan pulihkan kedaulatan. Kedaulatan rakyat dan hukum telah lama diporakporandakan dan dinistakan.

Komunisme dan kapitalisme harus dihancurkan, agama harus dimuliakan, kesewenangan mesti dilawan. Para pejuang terpanggil untuk maju ke garda depan. Kemenangan sudah dekat dan pertolongan Allah sangat diharapkan.

Maju terus Kivlan Zen dan Said Didu. Berjuang bersama rakyat. Bergerak dengan penuh semangat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Merdeka..!

Penulis: M. Rizal Fadillah
Baca juga :