Ring 1 Presiden RI
Dulu, istana Negara begitu sakral. Tempat bersemayamnya orang-orang pintar.
Soekarno menunjuk menteri yang miliki kecakapan dibidangnya masing-masing. Ia dikelilingi orang-orang berotak encer seperti Sjahrir dan KH. Agus Salim.
Soeharto juga begitu. Ali Alatas, Habibie, Mar'ie ditunjuk jadi menteri. Mensesnegnya Moerdiono, selalu hati-hati saat menjelaskan sebuah perkara yang menyangkut hajat hidup ratusan juta rakyat.
Habibie pastinya tak mau mengotori istana dengan manusia berotak pas-pasan. Maka dari itu beliau menunjuk orang-orang dengan rekam jejak edukasi yang mumpuni. Jangan harap bisa ngebacot sembarangan didepan perempuan macam Prof. Dewi Fortuna Anwar. Otak lu mesti encer bila beradu argumentasi dengan akademisi yang satu ini.
Gus Dur mulai merusak kesakralan istana. Orang-orang yang sejatinya tak punya kecakapan, namun miliki kedekatan khusus dengan presiden RI, terbukti bisa mengintervensi sejumlah proyek strategis. Bulog gate mencuat, nama Gus Dur dicatut oleh Soewondo, si tukang pijat.
Megawati? Skip aja deh. Males mau ngomentarin emak-emak, suka baperan.
SBY seorang jenderal strategis. Tentu ia perlu didampingi orang-orang yang cerdas menganalisis. Julian Aldrin Pasha, Ph.D ditunjuk jadi jubir istana. Pembawaannya tenang, kalem, bisa mengontrol emosi.
Jokowi paling hancur. Kok bisa-bisanya orang macam Ngabalin ditunjuk jadi jubir? Anak millenial kemarin sore dijadikan staf khusus. Bisa apa mereka selain cuma mencuit status tak bermutu.
Semoga kedepannya nanti, marwah istana Negara bisa kembali lagi. Lakukan seleksi ketat terhadap para staf, karena seorang Presiden harus didampingi oleh manusia cakap. Buat rakyat jelata seperti gue kembali berbangga, bahwasanya istana adalah tempat bersarangnya orang-orang cerdas, jangan pelihara para begundal culas. Asli, gue gak ikhlas!
(By BZH)
Ring 1 Presiden RI Dulu, istana Negara begitu sakral. Tempat bersemayamnya orang-orang pintar. Soekarno menunjuk...
Dikirim oleh Benazir Zumar Habibie pada Rabu, 06 Mei 2020
