Kasus PSBB Habib Umar, Bermunculan Kaum Arab-phobia dan Islam-phobia


Tadinya saya tidak mau komentar. Cukup saya sudah menyuarakan kekecewaan saya terhadap perilaku nir-adab Satpol PP yang konon bernama Asmadi kepada Habib Umar Assegaf.

Tapi yang saya baca, Habib Umar Assegaf mulai diserang dengan fitnah. Bermunculan SS-an yang menyatakan plat Mobil beliau Palsu. Disebutkan kalau Plat Mobil beliau untuk Vios berwarna Silver Metalik.

Saya coba check ke e-Samsat Online Jatim. Plat mobil beliau benar. Memang benar buat Toyota Camry warna Hitam.

Innalillahi.....
Cara-cara PKI sudah dilakukan untuk membusukkan para Habaib dan Ulama. Entah siapa yang memulai, tapi fitnah SS-an plat mobil beliau bodong sudah banyak beredar. Saya tidak mungkin diamkan fitnah kepada para Ulama dan Habaib merajalela.

Tadi juga ada saya baca postingan manusia comberan yang menyalahkan Habib dan membawa-bawa ke Arabphobiannya.

Netizen bernama Abimanyu itu menulis:
"Jangan sampai kita diperbudak Arab. Indonesia punya harga diri punya martabat".

Saya sampai tertawa terbahak-bahak membaca prasangka konyol ini. Sejak kapan bangsa Arab memperbudak kita?

Kalaupun TKI/TKW kita yang datang ke Arab dianggap diperbudak, yang salah siapa?
Yang salah yang kita sendiri, kenapa mau jauh-jauh ke Arab mencari nafkah jadi TKI/TKW?

Ngomong-ngomong jadi TKI/TKW ke Arab justru hidup mereka jauh lebih layak dan bermartabat dibandingkan jadi Buruh/ART di Negeri sendiri. Di sana mereka bekerja untuk orang-orang yang benar kaya.
Sering Umrah. Di Hajikan sama Tuan Rumah. Di ajak jalan-jalan keliling Dunia.

Lha, jadi Buruh dan ART di negeri sendiri, paling juga cuma diajak jalan-jalan ke Puncak. Kemudian diajak jalan ke Mall. Si Tuan Rumah makan enak bersama keluarganya sedangkan ART-nya tidak diajak makan. Pantas saja Bang Hotman Paris kemarin sampai marah-marah karena menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri. Saya ngga perlu sebut suku atau etnis si Tuan Rumah. Tapi yang jelas bukan Arab !!!

Terus mau fitnah apalagi nih?

Lupa saya SS-annya. Tadi ada juga monyet yang komentar, keturunan Arab dan kaum berjubah membuat Indonesia terpecah-belah.

Astaga...

Bukannya yang menjajah Indonesia itu Belanda dan Jepang? Bukannya yang meng-kotak-kotakkan Indonesia lewat simbol bajunya itu Pak Nganu dan Koh Nganu?
Sebaliknya, jasa keturunan Arab dalam memerdekakan Negeri ini sangat banyak. Sampai-sampai Bung Karno sendiri mengakui dan akhirnya menyatakan kalau semua warga Keturunan Arab dianggap sederajad dan memiliki hak yang sama dengan orang Pribumi. Makanya sebelum rezim blangsakan berkuasa, kita ngga pernah mendengar istilah Warga Keturunan Arab.

Terakhir, saya cuma mau mengingatkan kita semua. Jangan pernah lupa sejarah. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibaca dirumah saudagar Arab yang kemudian menghibahkannya kepada Pemerintah Indonesia. Negara-negara Arab juga tidak pernah menjajah Indonesia. Bahkan Negara-negara Arab yang pertama kali mengakui Kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia Merdeka, Negara-negara Arab berkali-kali membantu Indonesia. Mereka berinvestasi tanpa membawa tenaga kerja sendiri. Karena di Negaranya sendiri mereka kekurangan tenaga kerja.

Jadi apa alasan kalian membenci Arab?

Bilang aja benci Islam tapi masih malu-malu anjing !!!

(By Azwar Siregar)

*Sumber: fb
Tadinya saya tidak mau komentar. Cukup saya sudah menyuarakan kekecewaan saya terhadap perilaku nir-adab Satpol PP yang...
Dikirim oleh Azwar Siregar pada Kamis, 21 Mei 2020
Baca juga :