Hari Ini Bandara Soekarno-Hatta Kembali Dibuka, 11 Penumpang ABK dari Italia Ketahuan Positif Corona


[PORTAL-ISLAM.ID]  Bandara Internasional Soekarno Hatta hari ini kembali dibuka dan langsung dipenuhi penumpang, (Jumat, 8/5/2020).

Akibatnya, petugas bandara langsung memperketat pemeriksaan kesehatan.

Hasilnya, 11 penumpang kedapatan positif corona.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Anas Maruf.

Ia menjelaskan sebanyak 579 penumpang datang dari luar negeri.

"Hasil pemeriksaan terdapat 11 penumpang yang merupakan ABK dari Italia dinyatakan positif Covid-19," ujar Anas kepada Warta Kota, Jumat (8/5/2020).

Mereka dilakukan pemeriksaan tambahan.

Seperti wawancara penyelidikan epidemiologi, pengamatan tanda gejala, pemeriksaan suhu dan rapid tes.

"11 orang tersebut dirujuk ke RS Wisma Atlet," ucapnya.

Sempat terjadi antrean panjang dan penumpukan penumpukan penumpang dalam pemeriksaan kesehatan ini.

Sebab menurut Anas pemeriksaan tambahan itu memerlukan waktu.

"Ada 24 orang petugas kami yang diterjunkan di lokasi. Ditambah 5 orang dokter reside yang sedang praktek lapangan," kata Anas.

Mendadak Membludak

Terkait Bandara Soetta ramai kedatangan penumpang dijelaskan Kepala Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Anas Maruf.

Menurutnya penumpang yang menumpuk itu merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru saja tiba dari luar negeri.

"Kejadian penumpukan penumpang pada saat hampir bersamaan tiba 4 pesawat dengan total 579 orang," ujar Anas kepada Warta Kota, Jumat (8/5/2020).

Keempat pesawat itu di antaranya pesawat charter dari Italia mengangkut 341 penumpang.

Mereka diketahui Anak Buah Kapal (ABK).

Di mana 71 orang lainnya lanjut terbang ke Denpasar dengan menggunakan pesawat yang sama.

"Kemudian maskapai GA dari Singapura membawa 62 penumpang," ucapnya.

Ada pula maskapai GA yang membawa 116 orang dari Kuala Lumpur dan QR membawa 60 orang SBK dari Qatar.

"Semua dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan jadinya terjadi penumpukan penumpang," kata Anas.

Seperti wawancara penyelidikan epidemiologi, pengamatan tanda gejala, pemeriksaan suhu dan rapid tes.

Untuk ABK semua dilakukan tes cepat.

"Sedangkan untuk penumpang lainnya secara selektif. Proses pemeriksaan tambahan ini memang memerlukan waktu sehingga terjadi antrean penumpang," ungkapnya. [Tribunnews]

Baca juga :