MELURUSKAN POLEMIK "JAMU" DARI CHINA (HerbaVid-19)


MELURUSKAN POLEMIK "JAMU" DARI CHINA

Nama saya ditagging dibeberapa Postingan oleh sahabat-sahabat Netizen. Sebagian ada yang langsung bertanya lewat WhatsApp. Semuanya tentang Polemik Jamu atau "Herbal China" yang diyakini berkhasiat melawan Covid-19 "yang di impor" dan dibagi-bagikan secara gratis oleh #satgasDPR-RI Melawan Covid 19.

Jauh sebelum masalah ini jadi ramai, saya sudah mendapatkan informasi mengenai Ramuan Herbal ini langsung dari Bapak Sufmi Dasco Ahmad, Koordinator Satgas Covid-19 yang juga Wakil Ketua DPR RI (Gerindra) yang biasa saya panggil Kang Dasco.

Tepatnya tanggal 11 Maret yang lalu saya mendengar beliau sempat terinfeksi dan positif Covid 19, saya kirim pesan dan mendoakan beliau cepat pulih. Alhamdulillah beliau sudah sembuh.

Waktu itu beliau menawarkan kalau ada saudara atau teman yang menjalani Isolasi Mandiri karena Covid 19, beliau atas nama Satgas Covid 19 DPR RI akan memberikan secara gratis Ramuan yang beliau sudah rasakan mamfaatnya. Ramuan herbal tersebut dinamakan Herbavid-19.

Saya sempat infokan hal ini ke kawan-kawan terdekat. Saya tidak berani posting ke Media Sosial karena Kang Dasco waktu itu bilang pemberian gratis ini adalah sebagai wujud dari Nazar beliau dan ada enam orang lagi kawannya yang sama-sama sudah sembuh dan sudah negatif Covid 19. Karena bagian dari Nazar berarti pembeliannya dan pemberiannya secara pribadi. Artinya tidak menggunakan anggaran Negara. Jumlahnya pasti terbatas. Dan kalau ngga salah cuma paket untuk 3000 orang.

Karena sudah sedemikian banyak postingan dan pertanyaan kawan-kawan, agar kita semua sama-sama jernih menyikapinya dan tidak menimbulkan mis-informasi (bukan dis-informasi ya), pagi ini coba saya konfirmasi beberapa hal tentang Polemik ini langsung ke Kang Dasco.

(1) Pertama, Herbavid-19 adalah adalah wujud dari Nazar beliau dan kawan-kawan yang sudah sembuh dari Covid 19. Tentu saja bukan kapasitas saya untuk menyatakan atau sebaliknya menolak khasiat dari Herbavit 19 melawan Covid 19. Yang saya lihat adalah sumbangsih dan keperdulian Kang Dasco dan kawan-kawan terhadap upaya melawan Pandemi ini dan niat mereka menolong rakyat dengan uang pribadi. Untuk hal ini saya pikir kita semua rakyat Indonesia harus mengapresiasi dan berterima kasih.

(2) Kedua, Herbavid 19 berasal dari 11 bahan ramuan. Hampir semuanya berasal dari Indonesia kecuali ada dua bahan, karena dua bahan tidak ada di Indonesia maka terpaksa di Impor langsung dari China. Kemungkinan akan ada bahan pengganti yang mirip, tapi karena kondisinya mendesak, maka lebih baik di impor langsung karena situasi dan waktu yang mendesak tadi.

(3) Ketiga, Resep Herbavid 19 berdasarkan Protap penanganan Covid 19 di China. Jadi resep dan jurnalnya berdasarkan Protap Penanganan Covid 19 di China sebagai Negara yang pertama tempat Pandemi ini terjadi. Karena itu, ketika Kang Dasco dan enam orang kawannya terpapar Covid 19, mereka langsung mencari info pengobatannya. Maka dapatlah Herbavid 19 ini.

(4) Keempat, Kang Dasco dan kawan-kawan merekomendasikan Herbavid 19 karena selama masa isolasi mandiri mereka hanya meng-konsumsi Herbavit 19. Di minum selama seminggu. Pagi dan sore, jadi 14 bungkus perpasien. Selama seminggu mereka minum, Alhamdulillah, mereka sudah negatif Covid 19.

Karena sudah bernazar untuk 3000 orang maka Kang Dasco dan kawan-kawan menyiapkan 42 ribu paket (14 paket perpasien). Di racik oleh team yang organisasinya dibawah Menkes.
Semua paket ditawarkan dan diberikan secara gratis.

(5) Kelima, Herbavid-19 memang belum sempat di uji klinis secara Profesional. Karena akan memakan waktu yang lama sedangkan situasi semakin darurat dan Pandemi Covid 19 sedang menyebar dan merajalela kemana-mana dan dimana-mana. Jadi uji klinisnya hanya memakai metode sederhana saja, dari Pengalaman Kang Dasco dan kawan-kawan yang sudah merasakan khasiatnya secara pribadi. Tapi hal itu juga yang membuat mereka belum berani secara langsung merekomendasikan Herbavid-19 kepada Pemerintah untuk melawan Covid 19. Artinya Herbavid 19 adalah bagian dari ikhtiar dan sumbangsih mereka melawan Covid 19. Kalau misalnya diperjalanan banyak yang sembuh, dengan sendirinya Herbavid 19 akan digunakan secara massal oleh Pemerintah.

(6) Keenam, mengenai polemik bungkus Herbavid 19 yang bertuliskan aksara Mandarin, memang benar plastik Herbavid 19 juga di impor langsung dari China. Alasannya karena Herbavid 19 membutuhkan Plastik khusus. Sementara kalau menempa plastik khusus di dalam Negeri, jumlahnya tanggung, cuma 42 ribu. Pengusaha tentu tidak akan ada yang mau. Dan rencana mereka cuma sekali untuk menunaikan nazar. Bukan untuk dikomersialkan atau untuk diperjual belikan. Jadi aksara China itu bukan menjelaskan tentang Herbavid, tapi cuma merk kemasannya.

(7) Ketujuh, sempat ada kesalah pahaman dengan GP Jamu yang mengira Satgas Covid 19 DPR mengimpor obat kapsul. Yang sebenarnya obat Kapsul itu di impor orang lain dan Satgas Covid 19 DPR mendapatkan 10 Dus. Obat Kapsul itu dibagikan sekalian dengan Herbavid 19. Masalah ini sudah diklarifikasi dengan GP Jamu.

(8) Kedelapan, Herbavid 19 yang merupakan nazar Kang Dasco dan kawan-kawan dibagi-bagikan atas nama Satgas Covid 19 dengan tujuan agar jelas dan ada penanggung jawabnya.

KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya, Herbavid-19 atau "Jamu China" yang menjadi Polemik ini menurut saya adalah wujud keperdulian dari Kang Dasco dan kawan-kawan untuk membantu dan ikut berpartisipasi dalam melawan Covid 19 di Negeri kita. Kata kuncinya menunaikan nazar. Bernazar untuk membantu sesama anak bangsa. Biaya yang mereka keluarkan kurang lebih Rp 2 Miliar dan semuanya berasal dari dana pribadi mereka. Bukan dari Anggaran Negara.

Tentu saja semua mis-informasi ini terjadi akibat miskomunikasi. Karena itu walaupun dalam beberapa hal saya tidak sepakat dengan Kang Dasco, khususnya langkah Politik Gerindra dan Pak Prabowo, namun saya tetap berusaha menjaga silaturrahmi dengan beliau. Bahkan saya juga tetap bersahabat baik dengan beberapa pentolan pendukung Pak Jokowi.

Bagi saya kebenaran adalah tetap kebenaran. Kalau bagus dan baik akan saya apresiasi. Sebaliknya kalau saya anggap merugikan rakyat akan saya tentang dan lawan.

Nilai kebenaran bagi saya bukan berdasarkan kawan atau lawan. Tapi berdasarkan tujuan. Kalau bertujuan baik walaupun dari lawan akan tetap sebuah kebaikan. Sebaliknya walaupun dari kawan tapi kalau tujuannya mencelakakan akan tetap saya anggap kejahatan.

Mungkin ada beberapa sahabat yang bertanya-tanya. Apakah saya team atau Jubir Kang Dasco?

Tidak. Beliau Waketum Gerindra dan saya juga Ketua Partai Tirik Yaluk kan?

Tapi jujur saya memang sangat respek dengan orang ini. Saya banyak bergaul dengan beberapa politisi dan pejabat. Sewaktu menjabat sombong dan angkuhnya, masya Allah, tidak terjangkau langit. Begitu kembali jadi rakyat biasa baru kembali menginjak tanah. Sedangkan Kang Dasco menurut saya sangat bersahaja. Politisi yang sangat bersahabat. Seorang pejabat yang sampai sekarang tidak pernah membuat jarak dengan rakyat. Padahal karir politiknya sedang bersinar cemerlang.

Kalau tulisan ini sampai ke telinga Kang Dasco. Saya berharap rencana beliau me-launching 10 dapur umum untuk masyarakat terdampak covid 19 khususnya di Dapil DKI agar segera diwujudkan. Menurut saya ide ini sangat bagus. Sepuluh Dapur Umum yang setiap dapur menyiapkan makanan untuk 2000 orang. Lengkap dengan satgas yang akan mengantarkannya langsung ke rumah-rumah masyarakat berkerja sama dengan Kelurahan dan RW/RT setempat.

Kalau semua anggota DPR RI melakukan hal yang sama, Insya Allah, masyarakat di seluruh Indonesia akan sangat terbantu. Tidak akan ada lagi rakyat yang kebingungan. Tidak akan ada lagi rakyat yang kelaparan.

Barakallah...

(Oleh: Azwar Siregar)

Baca juga :