Website Resmi Pemprov Jateng Unumkan Pasien Covid-19 Meninggal, Marco Kusumawijay: Kenapa Jakarta Tidak Boleh?


[PORTAL-ISLAM.ID]  Provinsi Jawa Tengah, kembali mengonfirmasi satu kasus kematian karena virus Corona (Covid-19), Selasa 17 Maret 2020. Pengumuman itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Yulianto Prabowo.

Menurutnya total ada enam kasus positif Corona. Dua orang di antaranya meninggal, sementara empat orang lainnya masih dalam perawatan. Empat pasien positif Corona yang masih dirawat, yaitu dua orang di RSUD dr Moewardi Solo, satu orang di RSUP dr Kariadi Semarang, dan satu orang di RS Tidar Magelang.

“Yang meninggal, warga Semarang. Dirawat di Kariadi, dinyatakan positif Corona,” tuturnya.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, sampai hari Selasa, jumlah ODP (orang dalam pengawasan) terkait Covid-19 sebanyak 1.005 orang. Yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) ada 69 orang, yakni masih dirawat 42 orang, dan yang sudah dinyatakan sehat 24 orang. Sebanyak tiga orang meninggal tapi negatif Corona.

Ganjar menyatakan pemerintah provinsi tetap menjamin kesehatan warganya dari kasus tersebut. Untuk itu dia menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan menelusuri orang-orang yang pernah teridentifikasi berdekatan dengan pasien positif Corona. Sehingga dapat menyekat sebaran Covid-19 agar tidak meluas.

Gubernur berharap masyarakat berpartisipasi memberikan informasi, serta memeriksakan kesehatan, khususnya jika ada riwayat berdekatan dengan pasien, atau pernah mengunjungi wilayah terdampak Corona. Pemeriksaan tahap awal dan konsultasi terkait Covid-19 atau indikasi Corona, bisa dilakukan di tujuh rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengungkapkan, dari 1.005 ODP, mereka telah dikarantina di rumah mereka masing-masing. Sementara, mereka yang positif corona, kini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Ia menjelaskan, pasien positif Corona asal Semarang meninggal pada Selasa dinihari pada pukul 03.48 WIB. Sebelum dinyatakan positif, ia sempat dirawat di rumah sakit karena keluhan penyakit lain, selama sepuluh hari.

“Di Solo, kini merawat dua orang positif Corona. Mereka pernah berhubungan dengan pasien positif yang habis seminar di Bogor. Dengan kemarin, jadi sekarang ada dua orang yang meninggal karena positif Corona. Sedangkan yang dirawat ada empat orang,” urai Yulianto.

Dia menerangkan, satu pasien di Solo berjenis kelamin perempuan merupakan hasil penelusuran tim medis. Sebab, yang bersangkutan masih satu famili dengan pasien positif Corona, yang juga dirawat di RSUD dr Moewardi.

“Kami tracking, ternyata ada riwayat keluarga. Dia belum menunjukan gejala, namun setelah diperiksa dia positif,” jelas Yulianto.

Terkait kesiapan merawat pasien terindikasi Corona, Yulianto mengaku sudah siap. Pihaknya sudah menyiapkan 90 ruang isolasi bertekanan negatif, di sejumlah rumah sakit utama (first line). Jumlah itu masih ditambah 45 rumah sakit lapis kedua (second line).

Sumber: PemprovJateng

Hal ini menimbulkan tanya dari arsitek Marco Kusumawijaya.
Baca juga :