Mahfud MD, Menko Nyinyir sekelas Buzzer!


Mahfud MD, Menko Nyinyir sekelas Buzzer!

Saat Gubernur Anies mengumumkan penanganan wabah Corona di DKI Jakarta, daerah yang dia pimpin, Menteri Mahfud membuat statemen publik, "Pejabat daerah jangan cari panggung lewat isu Corona".

Gayung bersambit...eh bersambut. Menteri Tito juga mengatakan, "Salah kalo pejabat daerah jadikan soal Corona sebagai panggung." Menkes, pejabat pusat yang bertanggungjawab soal Corona, malah membantah paparan Anies.

Waktu itu, pemerintah belum seperti sekarang. Pemerintah, terkesan masih mau menutup-nutupi kondisi sebenarnya terkait penyebaran Corona. Apa saja yang terkait Corona dituding Hoax.

Saya ingat, Mahfud sendiri mengatakan, info soal Corona banyak yang hoax. Tanggal 29 Februari, detik.com membuat berita, judulnya "Mahfud MD: Jangan Percaya Hoax, Sampai Hari Ini RI Masih Zero Corona".

Nyatanya, tanggal 2 Maret Presiden Jokowi mengumumkan sendiri ada 2 warga yang diduga terjangkit Corona! Dhuar!!! Saya masih ingat, bahkan tanggal 1 Maret, Menkes masih bantah Anies.

Saat itu saya berpikir, selevel Menko Polkam kok tidak tahu INFO sepenting itu, sehingga beberapa hari sebelumnya masih terkesan "halu" Indonesia zero Corona.

Habis pengumuman itu, baru Menteri Mahfud menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan agar tidak terjangkit Corona. Caranya, ya lewat tik tok an pake gaya ubur-ubur! Haddeuh!

Kini, Menteri Mahfud berulah lagi. Targetnya masih Anies dan soal Corona. Saat Anies memutuskan menunda event Formula E karena ada wabah Corona, Mahfud punya "analisa" itu karena Anies takut event nya tidak sukses.

"Karena melihat situasi jangan-jangan itu tidak sukses kan, karena kecenderungan di banyak dunia menghendaki agar menghindarkan perkumpulan-perkumpulan orang terlalu banyak, seperti tontonan dan sebagainya," kata Mahfud.

Mahfud memprediksi, jika Pemprov DKI tetap memaksakan kehendak untuk menggelar kegiatan ini pada Juni mendatang ditakutkan tak akan ada penonton yang datang.

Sebab masih banyak warga yang waswas akibat wabah virus corona yang saat ini masih belum ditemukan penawarnya. "Itu mungkin kalau enggak banyak orang yang nonton kan rugi juga, lalu ditunda, barangkali," kata dia.

Mahfud, seperti Menteri Terawang...eh Terawan, juga mengeluarkan bantahan. Dia membantah Jakarta rentan kena virus corona, Mahfud memastikan bahwa keadaan Jakarta saat ini masih terbilang aman.

"Saya merasa Jakarta aman saja. Menurut saya sih keamanan dan situasi Jakarta itu biasa-biasa saja, enggak ada kepanikan yang luar biasa," kata dia. Ngemesin kan?!

Menurut saya, Menteri Mahfud ini terlalu nyinyir. Masih merasa diri sebagai pengamat, bukan pejabat.

Tiap hari keluar statemen yang bikin orang kaget. Loh, kok presiden ngomong gitu? Mahfud juga gitu. Menteri sekelas Menko Polkam kok ujaran-ujarannya kayak gitu? Bahkan lebih parah! Nyinyir sekelas buzzer!

Untung di luar negeri tidak ada Menteri kayak Mahfud. Rata-rata menteri di sana bicara sekadarnya saja. Kalaupun bicara, ya terkait dengan tugasnya aja!

Kalau ada menteri kayak Mahfud di Italia, tentu menteri itu akan bilang, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte takut event olahraga, termasuk Liga Seri A tidak sukses karena Corona. Karena, PM Italia memutus menunda seluruh event olahraga di Italia!

Pak, penundaan event internasional karena Corona itu tidak hanya Formula E di Jakarta! Event bulutangkis German Open ditunda. MotoGP di Amerika dan Argentina ditunda! Cuma Jepang yang belum mau menunda penyelenggaraan Olympiade!

Jadi, saya sepakat sama pakar komunikasi politik, Prof. Tjipta Lesmana. Sebagai menteri, Mahfud itu terlalu banyak omong hal-hal yang tidak perlu dan kontra produktif! Masa ada pejabat aware sama Corona demi kepentingan warga dinyinyirin?!

Saya, seperti Prof Tjipta, sama dugaannya. Yang ada di kepala Pak Menteri itu adalah Pilpres 2024! Mau nyalon, jadi selon! Udah dulu ah. Mau goyang ubur-ubur! Ubur-ubur....

(By Akhmad Danial)

Baca juga :