DIBALIK CORONA, DUNIA SEDANG DI RE-START


MENUJU KESETIMBANGAN

Hari ini secara resmi pemerintah mengumumkan positif covid-19 menjadi 69 orang. Ini hampir naik dua kali lipat karena kemarin baru 35 orang.

Ini adalah pasien yang di-tracing dari pengidap positif covid sebelumnya. Berarti kemungkinan masih banyak yang tidak terdeteksi.

Dari 69 pasien, Jakarta sudah merilis peta persebaran virus. Hampir merata di seluruh Jakarta. Yang awalnya menumpuk di selatan, meluas ke utara dan timur.

Teori bahwa covid tidak tahan atas suhu tropis nampaknya patah. Penularan terjadi didalam negeri. Non imported case. Sang virus bisa bertahan di suhu tropis, dan menjangkiti manusia.

Memang ada kabar bahwa covid lebih ganas menyerang manula. Italy memiliki populasi manula yang tinggi. Hampir seperempat lebih. Konon demikian. Tapi yang muda juga banyak yang kena. Sehingga usia pun jadi bukan batasan lagi.

Ditengah kondisi pendemi begini, solusi yang diberlakukan di zaman Umar Ibn Khattab saat Palestina kena wabah adalah memisahkan diri antar sesama. Kaum muslimin diminta sendiri-sendiri. Menekan jumlah agenda ngumpul-ngumpul. Diminta saling berpisah. Lebih tepatnya sekarang mengisolasi diri sendiri. Kebijakan menekan agenda ramai-ramai sudah benar. Sesuai sunnah Khulafaur Rasyidin.

Satu bulan kedepan adalah jawaban atas pendemi ini. Terutama di Indonesia. Karena usia siklus virus yang berusia 14 hari.

Alangkah baiknya jika kita juga waspada. Sama-sama memperhatikan kebaikan bagi kehidupan manusia.

Semoga Allah azza wa jalla melindungi kita semua. Menolong kita. Bagaimana pun semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Termasuk makhluq covid-19. Semoga makhluq ini tidak mengganas di Indonesia.

***

Imbas dari gejala ini, terdapat banyak dampak. Terutama yang akan terasa pertama adalah ekonomi.

Kita melihat sendiri, hari ini ratusan ribu jamaah umroh tertunda umroh. Saudi tutup pintu. Demi kemaslahatan. Wallahu'alam musim haji nanti.

Ini dampaknya menjalar. Transaksi di bisnis travel akan tertekan. Sudah terjadi. Kawan yang punya billboard umroh bahkan pagi ini sedekah hak pakai ke amal sholeh. Pokoknya pakai untuk kegiatan amal.

Kemarin sempat ngisi pelatihan corporate masa persiapan pensiun. Multi National Company. Hanya 2 hari indoor. Kunjungan ke belajar wirausaha ke Jogja cancel 3 hari. 200 rombongan gak jadi ke Jogja.

Berarti ada kesempatan spending dari 200 orang jadi gak terjadi. Tidak ada bayar penginapan. Tidak ada belanja kuliner. Tidak ada belanja oleh-oleh. Uang yang di Jabodetabek tetap di jabodetabek. Economic transfer gak terjadi ke DIY. Pemerataan uang sendat.

Termasuk venue dan mice. Bisnis yang bergerak di perhotelan, seminar, konfrensi, pelatihan, delay or cancel.

Berat. Ekonomi menghadapi misteri dalam sebulan atau bahkan beberapa bulan kedepan. Jika trend kenaikan pengidap naik terus 100% per hari. Subhanallah. Berat bagi kita semua. Masalah kemanusiaan.

Kemarin 35, 69, .... Apakah jadi 140 atau hanya 90... Besok kita bisa lihat grafiknya. Wallahualam. Kita lihat saja pengumuman harian akan covid-19 dari pemerintah.

Intinya, ekonomi akan sangat berat. Kawan ada yang payroll gajiannya 300 juta. 70 karyawan. Jualan oleh-oleh, kalo sales mati, entah sampai kapan cash di tabungan bisa back up.

***

Kembali ke covid. Walau kemungkinan banyak lagi positif dan tidak men-test dirinya, namun jika pendemi ini bekerja dan mengganas, kita tidak bisa menutupi antrian pasien di rumah sakit. Yang demam tinggi parah pasti ke rumah sakit, gak mungkin dibiarkan kritis di rumah.

Ukurannya 1-2 bulan kedepan. Apakah kita bisa menekan angka positif covid, atau rumah sakit-rumah sakit di negeri ini akan membeludak.

Gak kebayang jika negeri ini harus lock down. Beberapa infrastruktur kesiapan pangan dan pertahanan negeri, terkait dengan 250 juta anak negeri. Yang hampir 60% nya di pulau jawa bukan?

DUNIA SEDANG RE-START

Pada titik ketidakpastian dan masalah global seperti ini, selalu ada celah yang harus kita baca terbalik.

Dunia sedang restart. Hampir semua pergantian kepemimpinan di muka bumi selalu diawali dengan huru hara. Baik skala global maupun kecil.

Perang Dunia II akhirnya melahirkan negara-negara baru. Paska 1945. Bandul dunia ke US dan Rusia.

Di 1965 negeri ini menghadapi huru hara G 30 S PKI yang mentransformasi orde lama jadi orde baru.

1998 negeri ini juga mengalami guncangan yang akhirnya lahir transformasi pemimpin ke orde refirmasi demokrasi.

Pada sejarah dunia juga demikian. Pada 30 dinasti Daulah Islamiyah juga selalu diawali resesi entah di ekonomi atau moral. Kerajaan silih berganti, Muawiyyah, Abbasiyah, Al ayyubiyah hingga Utsmaniyyah.

Pembicaraan saya ini bukan tentang pergantian pemerintahan. Di situasi gawat seperti ini, anak negeri enggan tersekat dalam tengkar politik.

Setidaknya kita bisa membacanya di sisi bisnis ekonomi.

Maka inilah juga yang harus kita persiapkan. Hari-hari kedepan adalah celah pergantian posisi. Ada yang minus hingga mengalami kerugian, tetapi ada juga yang akhirnya memulai sesuatu yang baru dengan skor zero zero. Bahkan bullish naik.

Terutama yang terasa banget terjadi pada arus impor nan mulai melemah. Mungkin hikmahnya kita disuruh berdikari. Disuruh produksi sendiri. Nanam sendiri. Manen sendiri.

Bawang putih dari Cina mahal, bahkan kosong. Sudah saatnya mungkin kita nanam sendiri.

HIKMAH

Inti tulisan saya kali ini, ditengah masalah gejala pendemi covid-19 ini, marilah kita berusaha sebaik mungkin agar bencana kemanusiaan ini tidak meluas.

Namun ditengah empati dan kekhawatiran kita pada musibah virus ini, krisis ini selalu membuka celah, selalu membuka peluang, bagi lahirnya peta ekonomi baru yang mudah-mudahan berkeadilan.

Nampak dunia sedang menuju titik kesetimbangannya.

Banyak hal positif...

Keluarga menyatu di rumah, akibat libur dan cuti yang panjang. Kerja dari rumah. Ayah dan ibu yang biasanya tidak bisa berinteraksi dengan anak, jadi terpaksa ngumpul dan guyub di rumah. Sekolah libur.

Jalanan sepi, akhirnya bumi istirahat dari polusi karbon. pabrik berhenti beroperasi. Artinya pabrik berhenti bakar batu bara untuk power plant. Ozon merecovery dirinya. Langit biru.

Tempat-tempat wisata alam yang lelah dengan tangan usil manusia kini sedang revive. Sepi. Nampak alam sedang memperbaiki diri.

Para trainer dan pembicara mengalami cancel delay acara. Saatnya kembali membaca. Belajar tafsir. Mengasah keilmuwan. Ber itikaf jiwa dan fikiran untuk kembali hadir segar ke ummat.

Mari kita baca dari dua sisi...

IQRO ....

Semoga masalah dunia kali ini membawa dunia pada kesetimbangan dunia yang baru...

Kepemimpinan, politik, ekonomi, sosial, ....

Semoga yang hadir lebih baik...

Yang lebih adil...
Yang lebih menjaga kehidupan...
Yang lebih merawat ummat manusia...
Yang lebih menjaga peradaban...

Dunia lho ya.. Dunia... Saya gak bicara lokal Indonesia.. Kita tunggu saja 2024 untuk negeri ini.

***

Sekian tulisan dari saya. Maaf kalo sok tahu. Hanya celotehan terusan dari postingan sebelumnya.

Tulisan ini melanjutkan tulisan sederhana siang tadi. 1.300 likes. 258 share. Tulisannya putus-putus. Saya khawatir salah dimaknai.

InsyaAllah nulis tentang covid cukup sampai disini. Tidak ada maksud membiat panik dan takut. Kalo membuat waspada, iya.

Tidak ada niat juga menari-nari optimis diatas masalah dunia.

Yang saya ingin hadirkan adalah cara baca celah. InsyaAllah pergantian shift kegemilangan dan kejayaan sedang bekerja.

Mari sama-sama minta tolong sama Allah azza wa jalla. Semoga Allah menjadikan kita Imam bagi orang yang bertaqwa.

Waj'alna lil muttaqina imama.

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدٗا

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua dien. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. [QS Al-Fath, Ayat 28]

(By Rendy Saputra)

Baca juga :