Beri "Pesan Kejut", Anies Baswedan: Tidak Populer Tidak Apa-apa, Karena Yang Utama Soal Keselamatan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Dalam rapat teknis terkait percepatan penanganan Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan tujuan pembatasan TransJakarta sebagai pesan kejut.

"Kendaraan Umum dibatasi secara ekstrim. Apasih tujuannya? Tujuannya mengirimkan pesan kejut kepada seluruh penduduk Jakarta bahwa kita berhadapan dengan kondisi ekstrim. Jadi ketika orang antri panjang, dia baru sadar 'oh iya, covid-19 itu bukan fenomena di WA yang jauh sana, ini ada didepan mata kita'.

Kalau kita tidak mengirimkan pesan efek kejut, ini penduduk di kota ini masih tenang-tenang saja. Yang tidak tenang itu siapa yang sudah menyadari kondisi ekstrim ini? Petugas Medis. Petugas Medis sudah melihat jatuhnya korban satu demi satu. Tapi secara umum masyarakat tidak (belum) menyadari itu.

Nah, bapak ibu sekalian yang berada di Gugus Tugas ini, bapak ibu sekalian harus memiliki sense of crisis. Tidak boleh bapak ibu merasa ini kondisi normal. Ini kita ketemu situasi yang ekstrim. Jadi betul-betul tindakannya cepat, harus berani, tidak populer tidak apa-apa. Karena yang nomor satu adalah soal keselamatan.

Saya kalau ditanya apa 3 prioritas utama, saya katakan:
No. 1 Keselamatan
No. 2 Keselamatan
No. 3 Keselamatan

Itu 3 prioritas kita. Tidak ada yang lain."

[Selengkapnya video Anies]
Baca juga :