Pengakuan Ganjar


[PORTAL-ISLAM.ID]  Waktu SMA, dulu suka nonton bokep bareng temen2. Waktu itu masih jaman video yang kasetnya segede gaban. Nonton barengan, karena gak banyak temen yang punya alat pemutar video.

Abis nonton, perasaannya semriwing dan kita terselamatkan gak melakukan hal2 yang merugikan orang lain atau binatang lain. Cuma bisa menyandar dan tertidur sambil tersenyum dengan mimpi dalam imajinasi sendiri.

Masa kuliah, masih juga ada rutinitas nonton bokep bareng dengan temen2 kos, walau durasinya gak intens. Biasalah, kalau lelaki dah ngumpul bareng dan ada ide buat gituan..maka jalannya sum2an buat rental film begituan dengan kode khusus sama kang rentalnya.

Selesai nonton, masih terselamatkan gak merugikan orang lain atau menganiaya binatang lain. Ekspresi biasa aja dan santai aja, malah sering saling menertawakan ketika ada warna lain dalam celana sang teman.

Memasuki akhir kuliah, kegiatan nonton begituan udah jarang terjadi. Banyaknya kesibukan karena tugas akhir buat diri jarang nimbrung dengan teman2.

Memasuki dunia kerja dan menikah, semua tentang film blue sudah gak pernah lagi bersinggungan. Sesekali ada jg kiriman teman melalui HP, cuplikan dengan durasi sekian menit. Cuma melihatnya gak seperti yang dulu. Liat sekilas, lalu hapus dr file memori. Kalau bagus, kadang dipertahankan beberapa hari..

Tapi kalau diingat lagi, emang udah jarang terjadi melihat adegan gituan baik dalam film atau klip adegan..

Melihat film porno gak lagi ada keasyikan dengan menimbulkan birahi di badan. Tapi ada sebagian orang, kadang menjadi kecanduan. Jika gak nonton, gak bisa bereaksi dengan pasangan. Orang-orang type begini, adalah imbas dr masa lalu yang mereka lalui.

Menonton menjadi kebutuhan, membuat mereka gak bisa lepas dengan mencari jalan agar mendapatkan konten yang diinginkan. Apalagi, di era begini. Walau banyak situs porno terblokir, tetep aja masih banyak jalan ke roma.

Ganjar adalah contoh masa lalu yang kelam. Keberanian dia berbicara suka nonton blue film harus diberi tepuk tangan. Tanpa malu sama jabatan, dan tanpa ada risih berbicara gituan.

Di liat secara psikologisnya, vulgarnya ganjar berbicara pengakuannya, bisa jadi ia sudah kecanduan akan hal itu. Ia biasa saja berbicara itu, seolah berbicara bahwa ia perokok aktif.

Gak mau bicarakan tentang akhlak pada ganjar. Karena saya sendiri pernah melakukannya. Cuma menyayangkan jika pejabat berani bicara begini. Entah apa yang ia tuju dengan penyampaian hal itu.

Seorang pejabat ketika ia berbicara dimedia publik, sifatnya menjelaskan untuk maksud mengajak. Ajakan ini bisa ajakan MELAKUKAN atau MENOLAK MELAKUKAN.

Ketika ia berkata, “kalau saya suka nonton film porno salahnya dimana?”

Rakyat jawa tengah yang berbahagia, pasti paham kemana arahnya pembicaraan gubernurnya.

Penulis: Setiawan Budi
Baca juga :