Kecaman Luas Untuk Stafsus Milenial Bergaji Rp 51 Juta Tapi Ngomongnya 'Darurat Toleransi'


[PORTAL-ISLAM.ID]  Stafsus Milenial bergaji Rp 51 juta ini menuai kecaman luas di sosial media akibat pernyataannya yang menyebut Darurat Toleransi di Era Reformasi.

Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi menyatakan Indonesia sesungguhnya sedang tidak baik-baik saja. Sebab berbagai hasil survei menunjukkan indeks kerukunan beragama dan demokrasi turun.

"Itu semuanya bentuk intoleransi," kata Ayu, seperti dilansir detikcom, Jumat, 29 November 2019.

Dia mengakui membicarakan isu toleransi sebenarnya bukan cuma dari koridor agama, tapi juga bisa melibatkan koridor etnis, sosial - ekonomi, hingga kaya dan miskin.

Link: https://news.detik.com/berita/d-4802727/staf-khusus-presiden-bicara-darurat-toleransi-di-era-reformasi

***

Sontak pernyataan Stafsus milenial ini menuai kecaman luas dari berbagai kalangan.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Dr. Musni Umar turut mengecam.

"Pernyataan stafsus Presiden terjadi darurat Toleransi di era reformasi tdk benar. Tdk ada bukti mayoritas bangsa ini yang Muslim tdk toleran. Kalau mereka tidak toleran pasti bangsa dan negara ini sudah runtuh. Justru karena mereka toleran dan sabar, Indonesia masih ada dan tetap kokoh," kata Dr. Musni Umar di akun twitternya, Jumat (29/11/2019).

Pakar media sosial Ismail Fahmi, PhD, juga turut berkomentar.

"Tampaknya ekspektasi saya terlalu tinggi saat stafsus milenial ini diangkat. Barusan diskusi soal UMKM di acara Jamkrindo. Ternyata 99,9% unit usaha kita itu UMKM, tp belum mampu merajai eksport, produk belum mendunia. Mainstreaming Pancasila rasanya tdk akan mengubah keadaan," kata Ismail Fahmi di twitter.

"Dik, mending loe diam aja deh daripada ngelantur nggak karuan dan makin bikin kusut republik.
Atau loe gw ksh duit lalu nge-mall dah sana sm meten2 ya 😉," komen @w_runturambi.

Kecaman luas netizen sangat pedas.

"Mreka di gaji cm buat ngoceh2 bkn cari solusi malah bikn gaduh, bangsattt, om @jokowi piye?" komen @A_NANQ.

"ya Tuhan, digaji 51 juta cuma segini aja bisanya," ujar @Rio_NH.

"Stafsus rasa buzzer. Dengan gaji besar lebih parah dari tuduhan adanya buzzer istana. Rakyat khususnya umat Islam sudah lama cukup sabar dari tekanan ekonomi. Menyaksikan ulah konyol pejabat. Pajak mencekik. Kesabaran itu dari akhlak ketaatan pada agama Islam," kata @Makmur13745478.

"Pake kerudung tapi menjelekkan agama sendiri. Benar nga dia muslim? Atau nyamar? Jadi ini lo yang digaji  51 juta itu?" komen @kasehsaulmouk.

"1998 usianya masih 15 tahun, tapi bicaranya tentang toleransi d era reformasi terkadang d situlah saya merasa sedih..," ujar @T0NI361.

"Ga kenal, ujug2 dapat gaji selangit dan bicara darurat toleransi... Sodara gue banyak yg non Muslim, biasa aja... Bergaul normal, masing2 aja... Dia natalan, gue lebaran... Oke2 aja tuh... Tak masalah...," kata @ummi_alla02.
Baca juga :