Polisi Beri Uang Duka 10 Juta untuk Yadi, Warganet: Harga Sebuah Nyawa Sebatas Captiauw


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kabid Humas Polda Metro JayaKombes Argo Yuwono mengatakan pemberian amplop berisi uang sebesar Rp10 juta kepada keluarga Maulana Suryadi alias Yadi yang tewas usai demo di Gedung DPR merupakan bentuk uang duka.

Informasi soal pemberian uang tersebut mulanya diungkapkan oleh ibu Yadi, Maspupah.

"Ya (sebagai bentuk duka), boleh ya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat 4 Oktober 2019.

Menurut Argo, tidak ada yang salah dengan pemberian uang tersebut. Apalagi, uang itu diberikan sebagai wujud turut berbela sungkawa.

"Kalau misalnya seseorang memberikan turut berduka boleh tidak? Ya sudah," ujarnya.

Yadi (23) meninggal bersimbah darah usai ikut demo di sekitar gedung DPR, Rabu 25 September 2019. Sebelum berangkat berdemo, juru parkir di Tanah Abang itu meminta maaf kepada ibunya.

Keesokan harinya, Kamis 26 September 2019 sekitar pukul 20.00 WIB, sepulang kerja ibunda Yadi, Maspupah menerima kedatangan delapan orang yang mengaku polisi yang menumpang dua mobil. Mereka kemudian memperlihatkan jasad Yadi.

Ia juga sempat ke Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur untuk mengurus jasad Yadi. Saat itu, Maspupah disodorkan surat pernyataan mengenai penyebab kematian Yadi. Bahwa, anaknya meninggal dunia akibat terkena gas air mata dan penyakit asma.

"Abis itu saya dipanggil sama polisi ke kamar, ngasih amplop buat ngurus biaya jenazah Yadi, Rp10 juta. Saya enggak banyak omong, takut," tuturnya.

Sumber: CNN

Menanggapi berita ini, seorang warganet langsung berkomentar pedas.
Baca juga :