Oleh: Hasmi Bakhtiar
(Pengamat Internasional)
Dua berita membahagiakan malam ini. Pertama, kemenangan prof @KaisSaiid dalam pilpres Tunisia dan kedua, keberhasilan pasukan @RTErdogan dalam operasi #PeaceSpring di utara Suriah. Ini kemenangan dan keberhasilan umat bukan hanya Tunis dan Turkey.
Kemenangan Annahdha dalam pileg dan @KaisSaiid dalam pilpres Tunis mengembalikan harapan kembalinya ruh Arab Spring yang sempat dihajar kekuatan kontra revolusi seperti Saudi dan Abu Dhabi. Malam ini rakyat Arab Spring menangis bahagia mulai dari Tunis hingga Yaman.
Scenes from Bourguiba Avenue in Tunisia’s capital, the same avenue Tunisians gathered in 8 years ago to protest Ben Ali’s rule. Tonight they gather there to celebrate the win of Kais Saied in democratic presidential elections.
— Fatima Said (@fatimazsaid) October 13, 2019
Congratulations Tunisia ♥️ pic.twitter.com/m6SmkeRc78
Setelah dihajar kiri kanan, yang tersisa dari revolusi Tunis hanyalah konstitusi mereka. Prof
@KaisSaiid adalah pakar konstitusi yang paham betul kebutuhan rakyat Tunis. Ini alasan utama gw dari awal lebih yakin dg pencalonannya dibanding calon dari Annahdha.
(Capres dari Annahdha kalah di putaran pertama, Annahdha lalu mendukung @KaisSaiid di putaran kedua yang berlangsung hari Minggu (13/10/2019) kemarin. Di putaran kedua Prof @KaisSaiid menang 76,9 persen suara)
Prof @KaisSaiid adalah sosok yang sangat dibenci Israel. Statement dia dalam debat terakhir kemaren: menjalin hubungan dg Israel adalah sebuah pengkhianatan besar. Dia bicara dg ilmu karena beliau ahli hukum.
Bahkan di awal pidatonya pasca kemenangan tadi @KaisSaiid kembali menegaskan bahwa kemerdekaan Palestine adalah prioritas Tunis ke depan.
Di utara Suriah, pasukan @RTErdogan berhasil menghajar teroris Kurdi yang sejak 2013 menguasai utara Suriah yang didukung oleh koalisi Amrik. Keberhasilan pasukan Turkey sudah diprediksi hanya tidak secepat ini. Ini kemenangan di luar perkiraan banyak pengamat.
5 hari operasi #PeaceSpring Turkey berhasil menghancurkan gudang senjata yang dikirim Saudi untuk milisi Kurdi. Memaksa pasukan Amrik angkat kaki dari Suriah. Membebaskan 109 km tanah Suriah. Membebaskan 58 perkampungan. Menahan 30 teroris kurdi dan menewaskan 490 lainnya.
Pasukan Turkey atau yang digelari pasukan “muhammadiyah” juga berhasil membebaskan sipil yang disandera milisi Kurdi, yang paling penting berhasil mengamankan daerah yang ditaklukkan agar jutaan pengungsi Suriah bisa kembali.
Kenapa pasukan Turkey disebut pasukan “muhammadiyah”? Karena ketika 2013 utara Suriah dikuasai milisi Kurdi mereka sekaligus menghabisi semuanya yang berbau Islam. Pasukan Turkey hari ini mengumandangkan adzan pertama setelah 6 tahun dilarang.
6 tahun lalu milisi Kurdi dg sombongnya berteriak ketika masuk Utara Suriah: mana kalian para anjingnya muhammad? Hari ini pasukan Turkey dibantu pejuang Suriah berteriak: ini kami pasukan Muhammad datang, kemudian Adzan dikumandangkan.
Mirisnya di Cairo negara2 yang tergabung d Liga Arab mengecam serangan Turkey. Mereka bicara HAM setelah beberapa tahun Liga Arab seperti mati melihat pelanggaran HAM di Mesir, Yaman termasuk Suriah.
As-Sisi, MBS dan MBZ adalah induk pelanggar HAM di Kawasan. Mereka ga punya hak untuk bicara HAM kepada Turkey. Apalagi bicara demokrasi, di Mesir demokrasi telah mati, di Saudi bahkan mereka ga pernah kenal demokrasi sejak mereka masih di lauhil mahfudz😂😂
Wajar @RTErdogan berang. Kata Erdogan: kalian bicara krn kalian punya minyak dan dollar, tapi kami punya sikap. Lagipula yang kami selamatkan adalah rakyat Arab Suriah. Terakhir, silakan kalian kumpulkan semua kekuatan yang kalian punya, kalian ga akan menang melawan kami.
(Dari twitter @hasmi_bakhtiar 13/10/2019)
