Seruan BOIKOT Film 'The Santri' !!


[PORTAL-ISLAM.ID]  Film The Santri besutan Livi Zheng yang diinisiasi oleh PBNU, direncanakan akan tayang di bulan Oktober mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Santri (www.m.cnnindonesia.com, Senin 16/9/2019). Film ini akan dibintangi sejumlah pendatang baru seperti Azmi Iskandar, Wirda Mansur dan Veve Zulfikar.

Namun film ini langsung menuai kontriversi hingga kecaman luas. Bahkan ada seruan #BoikotFilmTheSantri.

Habib Abu Bakar Assegaf salah satu yang menyerukan boikot film The Santri karena melenceng dan menodai dari pengertian Santri itu sendiri.

"SANTRI (bukan ‘The Santri’ ) adalah “Thoifah” / komunitas yg dipersiapkan secara khusus utk “Tafaqquh fiddin” memperdalam disiplin ilmu Agama agar kelak ketika pulang bisa menjalankam fungsi “indzar” yg merupakan bagian dr dakwah utk mengingatkan masyarakatnya agar menjadi baik," kata Habib Abu Bakar Assegaf di akun twitternya, Rabu (18/9/2019).

Habib Abu Bakar Assegaf mengutip pengertian Santri sebagaimana yang diterangkan oleh al-Maghfurlah KH Hasani Nawawi, Pesantren Sidogiri.

SANTRI: Berdasarkan peninjauan tindak langkahnya adalah orang yang berpegang teguh dengan tali Allah yang kuat (Al-Quran) dan mengikuti Sunnah Rasul SAW serta teguh pendirian dalam setiap keadaan. Ini adalah arti dengan bersandar sejarah dan kenyataan yang tidak dapat diganti dan diubah selama-lamanya. Dan Allah-lah Yang Maha Mengetahui atas kebenaran sesuatu dan kenyataannya. 

"Jadi santri ya santri , tidak pakai “The” karena santri itu tidak pacaran & tidak ngirim tumpengan ke Gereja #BoikotFilmTheSantri," ujar Habib Abu Bakar Assegaf.

Hal senada disampaikan Panglima Santri Jabar yang juga Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum yang menilai film tersebut tak sesuai dengan kehidupan pesantren dan ajaran Islam.

"Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan," kata Uu yang kini didaulat menjadi Panglima Santri Jabar itu.

Tak hanya itu, Uu juga menyoroti sikap toleransi dalam film tersebut yang menurutnya kebablasan.

"Kalau toleransi memberi makanan, itu hal biasa. Tapi tak usah santri masuk ke gereja. Itu kan murtad," ungkap dia.

Mantan Bupati Tasikmalaya itu berharap film itu tidak ditayangkan ke masyarakat kalau tak ada perbaikan dalam beberapa jalan ceritanya."Saya berharap film itu tidak tayang. Kalau tayang, judulnya jangan santri," ujar Uu seperti dilansir detikcom.
Baca juga :