Partai Gelora Anis Matta-Fahri Hamzah Dideklarasikan pada Oktober 2019


[PORTAL-ISLAM.ID] Partai Gelombang Rakyat (Gelora) yang diinisiasi Anis Matta dan Fahri Hamzah rencananya akan dideklarasikan di Jakarta pada Oktober mendatang.

Di beberapa daerah, Partai Gelora malah sudah dilakukan soft launching seperti di provinsi Kalimantan Selatan.

Dua orang mantan kader DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Selatan, Riswandi dan Surinto, menginisiasi kelahiran Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Provinsi Kalimantan Selatan. Partai Gelora sebagai wadah baru bagi politikus untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

Menurut Riswandi, Partai Gelora akan dideklarasikan pada Oktober mendatang di Jakarta sebagai struktural pimpinan pusat. Setelah DPP Partai Gelora resmi terbentuk, selanjutnya pembentukan struktural ke daerah-daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan.

Untuk sementara, Riswandi bertindak sebagai juru bicara Partai Gelora Kalimantan Selatan. Riswandi membeberkan Partai Gelora Provinsi Kalsel lebih dulu soft launching pada hari ini, Minggu, 8 September 2019. Soft launching ini akan dilanjutkan deklarasi pimpinan pusat Partai Geloran pada Oktober 2019.

"Hari ini kami soft launching partai politik baru, organisasi ini terbuka bagi seluruh anak bangsa dan Banua serta tidak ada hubungan dengan partai lain. Kemungkinan namanya Partai Gelora," ujar Riswandi kepada wartawan banjarhits.id saat soft launching Partai Gelora di Banjarmasin, Minggu (8/9/2019).

Ia membeberkan posisi pucuk pimpinan Partai Gelora masih menunggu jadwal deklarasi. Namun, Riswandi membocorkan sosok yang digadang menjadi pimpinan pusat Partai Gelora adalah Anis Mata dan Fahri Hamzah.

"Kalau di pusat ketuanya Anis Mata. Wakilnya nanti Fahri Hamzah," ungkapnya.

Disinggung soal keterkaitan dengan Partai Keadilan Sejahtera, Riswandi menyebut Partai Gelora terbuka bagi setiap Warga Negara Indonesia untuk berjuang lewat politik. "Kita dengan PKS baik-baik saja, mereka orang baik. Jadi akan sangat baik hubungan kami dengan rumah lama," kata Riswandi.

Anggota DPRD Kalsel periode 2014-2019 ini memaparkan Partai Gelora nantinya berpihak pada kepentingan masyarakat karena bangsa Indonesia yang sangat besar, tidak bisa dibuat oleh satu kelompok saja.

Oleh karena itu, ia perlu kolaborasi dengan seluruh partai, seluruh kelompok agar bisa mewujudkan Indonesia masuk dalam lima besar bangsa terbesar di dunia.

Riswandi juga kader Organisasi Masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Kalsel. Ia menyebut Ormas Garbi tetap berjalan mandiri, bukan sayap Partai Gelora.

Pihaknya akan mendeklarasikan secara resmi Partai Gelora Kalsel setelah ada keputusan dari pengurus pusat. Menurut dia, seremoni deklarasi Gelora Kalsel bukan hal sulit karena pengurus pusat dan daerah saling terintegrasi.

Riswandi pun sudah melaunching lebih dulu Partai Gelora di hadapan wartawan. Ia menargetkan 50 persen anggota Partai Gelora berasal dari golongan millineal.

Menurut dia, partai politik tentu pasang target untuk mencapai kekuasaan. "Tapi kekuasaan ini nanti untuk apa? Ya untuk kepentingan membesarkan bangsa dengan kekuatan millineal ini," tutupnya.

Proses Administrasi

(Haris Yuliana Mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat periode 2014-2019)

Partai Gelombang Rakyat atau Gelora segera dideklarasikan sebagai partai politik baru. Sejumlah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah tergabung dalam Partai Gelora.

"Untuk saat ini sedang diproses pendirian Partai Gelora dan masih dalam proses administrasi. Semoga sebelum akhir tahun 2019 ini sudah bisa berdiri tidak ada kendala administrasi," kata mantan politikus PKS Haris Yuliana di Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

Haris yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Barat periode 2014-2019 ini mengatakan ia dan para penggagas parpol ini sedang mempersiapkan deklarasi Partai Gelora. "Saya dan (penggagas) yang lainnya saat ini masih menghimpun kesiapan kota/kabupaten di Jabar yang seluruhnya sudah ada perwakilannya. Untuk tingkat kecamatan baru 70 persen yang sudah memiliki perwakilannya. Selain itu deklarasi menunggu arahan pusat," kata dia.

Saat Deklarasi Partai Gelora nanti, kata Haris, ke-40 deklarator atau penggagasnya akan hadir pada acara tersebut. Haris menjadi salah satu penggagas didirikannya Partai Gelora. Para penggagas dan pendiri Partai Gelora menargetkan pada Pemilu 2024 Partai Gelora bisa menjadi peserta pemilu sehingga pada 2022 Partai Gelora harus sudah terdaftar di KPU.

"Namun kami juga pada Pilkada 2020 akan memberikan dukungan kepada kandidat meski bukan sebagai partai tapi sebagai organisasi," kata dia.

Partai Gelora lahir dari kegelisahan, mencari akar masalah dan solusi.

"Kami di Jabar di antaranya terdiri dari senior-senior mantan ketua DPD sebelumnya. Kami lahir dari seluruh Indonesia, bahkan kencang di Timur Indonesia," tuturnya.

Ditegaskan Haris, Partai Gelora merupakan entitas baru. Awalnya, kegelisahan di beberapa daerah karena ada peran kemandegan Indonesia sebagai negara besar. Bahkan sering dininabobokan sebagai negara besar, tapi ternyata negara berkembang.

"Kemudian ketika berjalan pemerintah Jokowi, situasi tidak makin membaik secara keseluruhan, padahal kita punya potensi seperti ekonomi, militer, tapi tidak mendongkrak Indonesia terutama menyelesaikan persoalan dalam negeri terlebih jadi solusi untuk negara lain khsusunya negara muslim. Akhirnya kita ambil tagline arah baru Indonesia," tuturnya.

Terkait dengan posisi Partai Gelora, dia mengklaim pihaknya ada di tengah atau nasionalis, bukan di kanan atau di kiri. "Ini entitas baru, bukan pecahan PKS, kalau pecahan PKS ya artinya kami tetap di kanan," katanya.

Sumber: ROL, Pikiran-Rakyat

Baca juga :