Meluruskan HOAX Pernyataan Habibie di Cairo


[PORTAL-ISLAM.ID]  Ustadz Dr. Zulfi Akmal, alumni Al-Azhar Cairo, meluruskan hoax pernyataan Habibie yang ramai beredar seperti gambar di atas.

Hoax ini sudah lama beredar, dan kemarin kembali ramai viral saat wafatnya BJ Habibie.

Berikut penjelasan Ustadz Dr. Zulfi Akmal yang hadir di acara Habibie di Cairo. Kami sertakan Video ceramah umum BJ Habibie di Cairo (video di bagian bawah artikel ini).

***

Banyak yang menuliskan dan men-share cuplikan pidato Bapak BJ Habibie, mantan Presiden Indonesia ke-3, yang beliau sampaikan ketika memberikan orasi di Cairo-Mesir. Kalimatnya seperti ini:

“Saya diberi kenikmatan oleh Allah ilmu dan teknologi sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama lebih bermanfaat untuk umat Islam, kalau saya disuruh milih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu agama”.

Alhamdulillah, ketika Bapak Habibie menyampaikan pidatonya itu di Al Azhar Conference Center saya ikut hadir. Cuma seingat saya beliau tidak mengatakan seperti itu. Yang selalu saya ingat dan terngiang dari ungkapan beliau bunyinya seperti ini:

“Andaikan Allah memberi saya pilihan antara kecerdasan intelektual dan spiritual, saya akan memilih kecerdasan spiritual. Tapi bila Allah berkenan memberikan keduanya, saya minta kedua-duanya. Dan Alhamdulillah, Allah mengaruniakan keduanya kepada saya”.

Seingat saya, beginilah kurang lebih kalimat yang disampaikan oleh Bapak BJ Habibie waktu itu, bukan seperti yang banyak tersebar.

Karena menurut saya, kalimat di atas itu (yang banyak beredar seperti gbr di atas -red) banyak disukai orang karena seolah-olah sangat berpihak kepada agama. Padahal Islam tidak pernah membedakan antara ilmu. Yang penting bermanfaat untuk agama, kemanusiaan, dan bisa menjadi perantara pendekatan diri kepada Allah.

Setiap kita berusaha menurut kemampuan dan bidangnya masing-masing. Kurang tepat kiranya bila ilmu dan karya yang sudah sehebat itu beliau lahirkan dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain. Apapun ilmunya bila digunakan untuk mengabdi kepada agama posisinya tetap sama di sisi Allah.

Tidak semua shahabat Rasulullah menjadi ulama seperti Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas. Ada yang jadi pengusaha, petani, tukang, pengembala, dll. Tapi tidak ada di antara mereka yang merasa lebih unggul dan memandang yang lain lebih unggul. Masing-masing ada keunggulan dan kelebihan pada bidangnya, yang kesemuanya bermanfaat bagi Islam.

Selain itu, saya merasakan ada ajakan halus dari kalimat itu untuk meninggalkan ilmu alam, supaya menuju ilmu syari'at. Dan ini jelas tidak benar. Islam ini bisa berjaya bila ditopang dengan segala potensi dan ilmu. Mustahil akan berjaya hanya dengan ilmu agama. Atau saya yang salah paham?

Yang tidak kalah penting dari itu semua, sebarkanlah ucapan orang lain sesuai dengan yang ia katakan, jangan dilebihkan dan dikurangi. Apalagi diselewengkan.

Wallahu a’lam.

Silahkan lihat videonya (di bawah).

(Zulfi Akamal)

***

[Video - Ceramah Umum BJ Habibie di Cairo]

Dari video di bawah ini, Habibie mengatakan tentang pentingnya keseimbangan antara IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Taqwa). IPTEK tanpa IMTAQ maka tidak baik.

"IPTEK-nya itu harus diimbangi dengan IMTAQ. Kalau hanya IPTEK tok (tanpa IMTAQ), maka....(Habibie memberi isyarat degan tangannya yang menunjukan hal itu tidak baik)," kata Habibie.

Habibie lalu melanjutkan perkataannya: "Saya sering mengatakan.. kalau Allah panggil saya (dialog) dan menyuruh saya memilih IMTAQ atau IPTEK, hanya boleh pilih satu bukan dua-duanya, maka saya sekejap akan memilih IMTAQ. Tapi Allah, kalau Kamu perkenankan saya.. kasih saya kedua-duanya, dalam keadaan seimbang. Dan saya beruntung Allah memberikan kedua-duanya (IPTEK & IMTAQ)," kata Habibie.

Simak videonya:

[Cuplikan]
[FULL]

Perlu diulang sepertinya...
Dikirim oleh Zulfi Akmal pada Jumat, 13 September 2019
Baca juga :