Twit Jokowi sepekan lalu: "Alhamdulillah situasi di Tanah Papua sudah kembali normal..", TERNYATA...


[PORTAL-ISLAM.ID]  "Alhamdulillah situasi di Tanah Papua sudah kembali normal, tingkat pengamanan sudah diturunkan. Saya telah memerintahkan kepada Kapolri untuk menindak tegas secara hukum tindakan diskriminasi ras dan etnis. Minggu depan, saya akan bertemu para tokoh dari Papua dan Papua Barat."

Demikian omongan Presiden Jokowi melalui akun twitternya pada Jumat, 23 Agustus 2019.

Kicauan seminggu lalu.

TERNYATA... malah situasi Papua makin bergolak, sampai korban nyawa baik dari aparat maupun rakyat Papua.

Di tengah situasi Papua yang darurat seperti itu... Presiden Jokowi masih sempat terpingkal-pingkal nonton wayang dan dihibur pelawak, masih sempat gowes, masih sibuk bagi-bagi sertifikat... suatu pekerjaan yang bisa dihandel Pak Lurah.

Papua sudah mau lepas... tapi tampak tak ada sense of crisis dari Presiden RI.

Kalau Papua dianggap serius, sudah semestinya Presiden turun tangan langsung, sejak awal mulai aksi yang berujung ricuh pada 19 Agustus lalu di Manokwari... saat itu seharusnya Presiden Jokowi sudah menemui langsung rakyat Papua dan Berkantor di Papua sampai situasi benar-benar kembali normal. Bukan cuma ngetwit Papua sudah normal hanya berdasar laporan yang ABS (Asal Bapak Senang).

Sejak awal rakyat Papua turun ke jalan, mereka hanya ingin Presiden Jokowi datang langsung ke Papua. Sebagai bentuk bahwa benar-benar Presiden peduli dengan mereka. Tidak sekedar dijadikan sarana selfie saat kampanye Pilpres.

Saat kampanye Pilpres, rela hujan-hujanan di Papua, foto-fotonya tersebar di medsos diviralkan para buzzer.

Seharusnya sekarang Presiden lebih rela datang ke Papua... bukankah 90% lebih rakyat Papua telah memilihnya di Pilpres kemarin? Atau salah hitung?

Baca juga :