Sherly Annavita, Peraih Juara I Nasional Lomba Penulisan PKS


[PORTAL-ISLAM.ID]  Sosok Sherly terus menyedot perhatian publik. Penampilan millennial influencer Sherly Annavita di ILC tv One, Selasa (20/8/2019), membuat kagum banyak orang.

Gadis 27 tahun asal Aceh itu memang syarat prestasi. Salah satunya pernah menjadi juara I nasional Lomba Penulisan Kebangsaan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI yang digelar dalam rangka Milad ke-17 PKS pada 27-29 Mei 2015.

Pengumumang pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan di Ruang Fraksi PKS DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/6/2019).

Sherly, lahir di Lhokseumawe, 12 September 1992, menyertakan karya tulis berjudul “Islam dan Modernitas: Refleksi Pola Fikir dan Moral Masyarakat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara.”

Atas kemenangan itu Sherly berhak atas hadiah Rp 7,5 juta. “Alhamdulillah, saya bersyukur atas kemenangan ini,” kata Sherly usai penyerahan hadiah.

Anggota Fraksi PKS DPR RI dari Dapil Aceh, M Nasir Djamil memuji potensi Sherly sebagai generasi muda yang cemerlang. “Kita mendorong generasi muda Aceh terus tumbuh dan berkembang dalam dunia kepenulisan ilmiah,” komentar Nasir Djamil.

Sherly menjalani pendidikan sekolah menengah di Arun, Lhokseumawe, dan melanjutkan pendidikan di Universitas Paramadina, Jurusan Hubungan Internasional. Usia 14 tahun Sherly sebagai finalis Pildacil Lativi dan meraih “best speaker.”

(Sherly no-4 dari kiri. Nasir Djamil paling kanan)

Sherly menjelaskan, persolan utama di Indonesia berangkat dari pola fikir masyarakatnya. “Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Tapi pola pikir Islam tidak muncul dalam kehidupan bernegara,” katanya.

Menggunakan teori modernitas yang membahas tentang kebenaran subjektif, Sherly menyatakan, justru persoalan itu muncul karena menganut kebenaran subjektif, di mana semua orang berhak mengatakan kebenarannya sendiri. “Padahal kebenaran itu bersifat mutlak,” sebutnya.

Menurut Sherly, ada dua masalah besar bangsa ini yang harus dituntaskan. Pertama pola pikir dan keyakinan masyarakat khususnya muslim tentang kebenaran mutlak tadi, dan kedua pemimpin sebagai corong dari masyarakat dalam menentukan aturan. “Pendidikan merupakan sarana utama untuk mengubah pola fikir tersebut, utamanya pendidikan dalam keluarga,” demikian Sherly.

Sumber: https://aceh.tribunnews.com/2015/06/04/dua-putri-aceh-juara-nasional
Baca juga :