NYAMAN NYA GUBERNUR, TAK SENYAMAN PRESIDEN KU


NYAMAN NYA GUBERNUR, TAK SENYAMAN PRESIDEN KU

Kebijakan Anies:
"Bus Trans Jakarta di tetapkan gratis selama masa mati lampu."
Kebijakan Jokowi:

"Ng......., .........,.........."

Seorang Anies, menanggapi kekhawatiran warganya. Ia permudah akses bagi warganya saat kepanikan mati lampu menyelimuti wilayahnya.

Kapasitas Anies bukanlah penanggung jawab atas hasil kerja PLN. Namun ia mengeluarkan kebijakan cerdas yang dirasa bisa meringankan kepanikan masyarakat atas padamnya listrik di wilayah DKI.

Sedikit banyaknya, banyak masyarakat terjebak transportasi yang berhubungan dengan listrik dalam menggerakkannya. Mereka harus mengubah jenis transportasi yang dinaiki, dan Anies memunculkan solusi ketika penumpang TransJakarta dikenakan tarif FREE saat pemadaman masih berlangsung di wilayah DKI.

Seorang presiden, belum keluarkan apapun dalam menanggapi warganya. Belum ada kemudahan yang ia berikan pada rakyatnya dalam masalah pemadaman lampu ini.

Bukan maksud membandingkan, jika niat membandingkan maka saya akan beberkan bagaikan sikap kepala negara di negara luar menyikapi hal ini.

Apple to Apple, gak level membandingkan presiden dan gubernur. Namun, jika gubernurnya bisa memunculkan kenyamanan bagi warganya, kenapa sosok presiden gak bisa memberikan kenyamanan pula bagi rakyatnya?

Sampai di sini terlihat bagaiman pola pikir pemimpin yang cepat tanggap dan mampu membaca situasi agar masyarakatnya bisa tenang menghadapi situasi saat ini.

Bukan masalah politis jika menuliskan hal ini. Hanya ingin seorang pemimpin itu berlaku bak pemimpin yang benar-benar bisa membuat rakyatnya tenang.

Apa sih yang di lakukan presiden atas masalah ini. Ingat, presiden bukan mandor proyek yang memarahi tukang plester karena hasilnya gak bagus pada dinding rumah yang selesai di kerjakan. Seorang presiden adalah pemilik proyek yang akan memberikan kenyamanan pada pemilik rumah yang sedang di kerjakan oleh anak buahnya

"Mohon maaf bila hasilnya tidak memuaskan, saya bertanggung jawab atas hasil ini. Untuk itu, pengerjaan plester dinding keseluruhan akan saya berikan gratis tanpa saya kenakan biaya. Dan saya pastikan hasilnya jauh berbeda dari yang kemarin."

Konsumen mana yang gak seneng dengan kompensasi yang begitu? Pastinya konsumen akan berkata dalam hati, bahwa si pimpro benar-benar orang yang bertanggung jawab.

Jika itu yang dilakukan si pemilik proyek, maka ia layak diangkat sebagai "Pimpro Setengah Dewa".

(By Iwan Baloe)
Baca juga :