[PORTAL-ISLAM.ID] Video ceramah Ustadz Abdul Somad tentang patung dan salib tiga tahun lalu viral, ada yang melaporkan ke polisi, ada yang menuntut UAS minta maaf.
Tapi dalam soal AQIDAH, Ustadz Abdul Somad kokoh. Tak bergeming.
"Itu ajaran agama saya. Kalau saya meminta maaf, berarti ayat itu musti diubah. Na'udzubillah," kata Ustadz Abdul Somad dalam konpers di kantor MUI Pusat Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.
Ustadz Abdul Somad seorang Ulama yang Istiqomah dan tawadhu dalam ketaatan di tengah derasnya kemunafikan ulama yang takut pada kekuasaan.
Keteguhan Ustadz Abdul Somad ini mengingatkan dengan Syaikhul Azhar.
"Melihat beliau teringat syaikh Mahmud Syalthut, syaikhul Azhar ketika itu menjadi penerang Al Azhar dari kegelapan Komunis. Ustadz Shomad dengan menolak untuk meminta maaf telah berani melawan mereka yang ingin mencelakakan beliau dengan cara-cara Komunis," kata alumni Al-Azhar Mesir, Hasmi Bakhtiar.
"Sebagai sesama Melayu dan alumni Al Azhar sedikit banyak saya paham ustadz Shomad. Washatiyah (kemoderatan) Syaikh Syalthut dan keberanian syaikh Sya’rawi menyatu dalam diri beliau. Tidak mempan ditikam dengan issue lawan seperti syaikh Syalthut, juga gagal dibungkam rezim seperti syaikh Sya’rawi," lanjut Hasmi.
"Beliau (UAS) sangat toleransi dalam bermadzhab apalagi dalam bernegara. Di sisi lain beliau pantang didikte dalam berdakwah. Syaikh Sya’rawi saat ditanya kenapa tidak takut pada rezim Mubarak beliau jawab, Tuhannya Mubarak adalah kekasih saya," kata Hasmi.
"Satu yang paling kental dari ustadz Shomad adalah terus terang dan apa adanya. Syaikh Sya’rawi sama, bahkan Mubarak yang begitu ditakuti beliau ceramahi. Sikap apa adanya ini membuat ustadz Shomad dan syaikh Sya’rawi punya tempat khusus di hati umat apapun kelas sosial mereka," ujar Hasmi.
[Video - Pernyataan UAS]
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) August 21, 2019
Memang ustad tidak bersalah, jadi tidak perlu minta maaf. Harusnya orang orang bikin gaduh itu minta maaf.— Wak Sobirin (@WakSobirin) August 21, 2019
Ulama yg berani mengatakan kebenaran dan tidak silau oleh dunia, ulama yg bisa kita ikuti dan insyaallah tidak menjerumuskan kita ke neraka
— Tsakurnikov (@muhammadsyakur2) August 21, 2019