MASALAH MENUMPUK DI KARPET ISTANA
Lebih baik istana diblokir...
Cara negara menyelesaikan masalah adalah dengan mengajak rakyat menghadapinya.. bukan melarang rakyat menghadapinya... dengan pengalihan isu atau memblokir hak rakyat untuk berkomunikasi... seperti yang dilakukan istana sekarang... (memblokir internet Papua -red).
Gejolak dan dinamika rakyat adalah pertanda bahwa kehendak hidup bersama masih kuat.. seperti cemburu dalam rumah tangga, semua adalah gelora cinta yang harus didialog-kan agar cinta kita bertambah dan agar hidup tidak membosankan...
Dari awal saya sudah mengingatkan... sepertinya ada kesalahan memahami skala kerja negara pada istana.. negara berubah jadi kontraktor dan infrastruktur dianggap sebagai jalan pintas dan solusi pamungkas semua masalah rakyat...
Padahal, negara tercipta melalui komunitas imajiner seperti kata Ben Andersen. Dan imajinasi itu dibangun melalui interaksi di ruang publik. Media adalah medium utamanya. Karena itu blokir media bukan jalan keluar tapi merusak imajinasi bersama kita.
Sekarang, bagaimana kita menjaga negara dan nasionalisme kita jika istana tidak menggandrungi percakapan di ruang publik? Bagaimana jika istana menganggap remeh gejolak dan dinamika rakyat dan mengganggap menghentikan percakapan adalah solusi menghentikan dinamika?
Inilah yang menyedihkan dari rezim ini, matinya ide dan imajinasi tentang tentang komunitas imajiner kita. Kita dilarang untuk mempelajari kompleksitas INDONESIA dan negara mendominasi cara kita membangun kebersamaan yaitu dengan melupakannya.... kerja.. kerja.. kerja..
Marilah terus bekerja untuk saling mencintai dalam kerumitan kita menjadi negara bangsa.. melalui ide dan imajinasi... hidupkan ruang publik dengan percakapan yang sehat... itulah inti demokrasi kita... nasionalisme tidak turun dari langit tapi kita perjuangkan tiap hari..
Ayo istana,
Jangan bikin rusak suasana..
Ngobrol dong...
Jangan main blokir saja dan mengalihkan masalah..
Jangan selesaikan masalah dengan menumpuk-nya di bawah karpet istana.. nanti bau busuk bikin rusak suasana...
(Twitter @Fahrihamzah 24/8/2019)