[PORTAL-ISLAM.ID] Langkah Ketua Umum Prabowo Subianto bertamu ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendapat sambutan hangat dari para pendukung.
Koordinator Nasional Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma bahkan menyebut pertemuan itu sebagai titik balik dari berbagai kontroversi yang terjadi selama Pilpres 2019. Artinya, kegaduhan mengenai dukungan calon presiden sudah lenyap bersama dengan pertemuan tersebut.
"Ini menjadi pertanda sudah ada kesepakatan dari para tokoh bangsa untuk sama-sama membangun negara," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (24/7/2019).
Namun demikian, dia mengingatkan kepada mantan Danjen Kopassus itu untuk tidak melupakan nasib Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Lieus mengaku tidak peduli dengan polemik politik bagi-bagi kursi yang sedang marak diperbincangkan. Tokoh Tionghoa yang ikut dalam Aksi 212 itu hanya ingin tidak ada anak bangsa yang hidup di pengasingan.
“Tapi jangan lupakan ada satu anak bangsa yang kini hidup di pengasingan, yaitu Habib Rizieq. Dia harus segera dibawa pulang ke Indonesia," tegasnya.
Lieus mengingatkan bahwa Habib Rizieq sudah hampir dua tahun hidup di pengasingan akibat kriminalisasi yang dialami. Atas alasan itu, dia berharap diplomasi nasi goreng, mengacu dari makanan yang disajikan Mega, bisa membawa solusi bagi kepulangan Habib Rizieq.
"Tidak sepantasnya ulama dan imam besar FPI tersebut dibiarkan tetap hidup di pengasingan. Sesuai janjinya, Pak Prabowo harus segera menjemput beliau," pinta Lieus.
"Kita tidak tega ulama yang punya jutaan pengikut tersebut terus berada dalam pengasingan," tutupnya.[RMOL]