Pertemuan Mega-Prabowo by Zeng Wei Jian


[PORTAL-ISLAM.ID] Di Pilpres, dua kubu head-to-head. Poros III beroperasi in silent. Sikut kiri-kanan. Tunggu momentum.

Pasca Pilpres, fragmentasi dan re-grouping. Multipolar anarchy. Centers of power pecah. Cebong-Kampret tidak relevan lagi. Afkir. Absurd.

Jokowi, Pa Prabowo, Megawati are building a new center of power. Dibantu Kepala BIN dan Taipan Erik Tohir. Kemungkinan besar, Erlangga Hartanto ikut blocking. Karena itu, Jenderal Hendropriyono temui Bambang Soesatyo. Warning. Segera libas.

Fragmentasi dan metamorfosis Kubu Challenger; Partai Kami Oposisi, Partai Rekonsiliasi 1000%, Dukung Jokowi Tanpa Syarat dan Poros III mokal-mokalan.

Jenderal Luhut ziarah ke makam Benny Moerdani. Klaim diri sebagai "Loyalis Pa Harto". Sinyal Jilat Keluarga Cendana. Mulai nyerang Jokowi di masalah import garam. Akun Bodong "Irene-Viena" memprediksi nasib Perkubuan LBP-HP-SBY serupa Murtopo-Murdani-Humardani.

Distribusi of power harus dilakukan Jokowi. Sebagai respon masuknya Gerbong Baru KMA dan Yusril. Naiknya Nasdem menyodok Partai "Pariah" Demokrat merupakan ancaman tersendiri. Bargaining position PKB menguat sekalipun dikendalikan Kardus Duren SBY.

Poros III punya kaki-tangan dalam selimut 01 dan 02. Beberapa figurnya terlibat "Bom Cawang" dengan target menewaskan Habib Rizieq Shihab.

Karakternya: Sikat Jokowi dan Pa Prabowo sekaligus. Belakangan mereka hasut adu-domba Sandiaga Uno lawan Pa Prabowo. TNI-Polri kemungkinan sapu mereka pasca pelantikan.

Pasca MRT Summit, satu klik istana fabrikasi serangan. Cerita fiksi ditabur di atas plot BLBI. Pa Harto disalahkan. Hashim Joyohadikusumo disasar. Target utamanya Pa Prabowo dan Ibu Megawati. Lempar Satu batu, bunuh dua ekor burung. Serangan kempes. PDIP dan Gerindra tidak terpancing. Netizen sedang galau.

Sebelumnya "Faksi Setan" ngarang cerita Kombinasi PS-BG di Pilpres 2024. Target; trigger distrust-pisahkan Mega dan Kepala BIN. Ngga mempan.

Sekarang mereka tebar hoax Prabowo-Puan 2024. Target ciptakan amarah pada netizen penumpang gelap.

Dimensi Media Sosial ikut retak. Munafikun dan Penumpang Gelap keluar. Seperti pepatah "ular kena bedal".

Ngaku 02 tapi serang Pa Prabowo. Rencana Rapimnas di Bulan Agustus, Partai Gerindra sudah diserang. Pa Prabowo dihujat mesin Partai Kami Oposisi, Rekonsiliasi 1000% dan JR kendali Andi Arief. Padahal belum ada sikap resmi oposisi atau rekonsiliasi.

Netizen dungu tidak sadar melaksanakan arahan "Faksi Setan" yaitu "Serang Prabowo". Hati-hati lho, BG punya kartu truf semua jenderal dan politisi.

Publik waras menerapkan idiom "Between Scylla and Charybdis" atau "The lesser of two evils principle". Politik tidak hitam putih. Tidak ada sesuatu yang ideal di kolong langit.

Penulis: Zeng Wei Jian 
Baca juga :