"Orang Julid", Selalu Pasang Badan Membela Penguasa


"Orang Julid"

Oleh: dr. Patrianef

Orang julid itu adalah orang orang yang selalu pasang badan mewakili junjungannya. Benar atau salah mereka akan pasang badan.

Kita protes tentang BPJS Kesehatan, mereka akan pasang badan seolah olah menjadi juru bicara BPJS Kesehatan. Tidak digaji BPJS Kesehatan, bukan pegawai BPJS Kesehatan. Mereka sama seperti kita, rakyat biasa. Tetapi selalu siap pasang badan membela kritik apapun yang ditujukan kepada pemerintah.

Kita protes harga tiket mahal. Mereka langsung bereaksi membela maskapai. Padahal mereka bukan jurubicara Garuda, bukan juru bicara Lion Group, bukan dari Kementerian Perhubungan. Mereka juga bukan pengacara yang disewa oleh maskapai. Tetapi mereka berlaku dan berlagak serta bersuara mewakili maskapai. Komentar mereka sangat menyakitkan. Menyuruh masyarakat tidak mampu naik mobil, naik kapal bahkan naik sampan. Hati dan perasaan mereka tidak jernih dan tidak sensitif terhadap penderitaan saudaranya yang lain.

Yang ada dalam kepala dan fikiran orang julid ini adalah: siapapun yang mengkritik kebijakan pemerintah adalah lawan saya. Walaupun kadang-kadang mereka salah menempatkan karena maskapai penerbangan bukanlah pemerintah. Tetapi begitulah mereka. Hati mereka sudah gelap dan pekat membela mati matian siapapun yang "dianggap" berseberangan.

Yang ingin saya sampaikan kepada sahabat-sahabat " julid" saya ini adalah, hak rakyat adalah protes dan mengkritik pemerintah. Kewajiban pemerintah mencarikan jalan keluarnya. Bukan kewajiban kami rakyat mencarikan jalan keluar. Pemerintah dipilih rakyat pada pemilihan umum untuk menyelenggarakan pemerintahan. Mereka digaji untuk itu. Anda-anda yang julid digaji siapa sih?

Berhentilah menjadi julid. Siapapun yang memerintah memang harus siap dikritisi dan merekalah yang harusnya mencari solusi. Jika anda-anda rakyat biasa seperti saya, janganlah berlaku seperti perwakilan pemerintah. Biarlah pemerintah yang menjawab. Jujur kami tidak perlu penjelasan anda-anda, karena penjelasan anda yang bukan wakil siapa siapa makin membuka kedok anda bahwa anda sesungguhnya tidak paham masalahnya.

Jakarta, 9 Mei 2019

*sumber: fb penulis

Baca juga :