MEMBEDAH SALAFY SEDJATI, KHAWARIJ Teriak KHAWARIJ


MEMBEDAH SALAFY SEDJATI, KHAWARIJ Teriak KHAWARIJ 

Oleh: Fathi Nasrullah

Saya mau kasih tau sedikit tentang siapa dan gimana orang-orang atau kelompok ini, Sekaligus selayang pandang tentang Salafy secara umum.

Yang pertama adalah orang-orang yang ada di belakang FP ini dan kelompok yang satu ideologi dengannya. (Isi FP di atas postingan mereka tentang wafatnya Ustadz Arifin Ilham -red)

Mereka biasa merasa dan menyebut diri atau kelompoknya sebagai SALAFY SEDJATI. Yaitu satu-satunya kelompok yang berhak menyandang gelar atau nama atau istilah; Salafy.

Mereka menjadikan kelompoknya sebagai tafsir kebenaran tunggal atas nash-nash syariat. Maka itu mereka merasa sebagai muslimnya muslim. Salafynya Salafy. Corenya core. Dan intinya inti. Selain mereka HARAM menyandang gelar Salafy.

Biasanya mereka merupakan orang atau kelompok Salafy yang mengaku-ngaku berafiliasi atau berkiblat pada masyaikh (para syaikh) Salafy dari Yaman. Meski akhir-akhir ini masyaikh Yaman berlepas dari mereka setelah mengerti bahwa fatwa-fatwa mereka sering dikebiri dan disetting dengan keji.

Serta tidak semua Salafy yang belajar di Yaman berkelakuan dan berpemikiran seperti mereka. Tapi bisa kita anggap begitu karena sudah menjadi rahasia umum bahwa dulu mayoritas Salafy yang berafiliasi pada Yaman berideologi demikian meski sekarang tidak lagi.

Ideologi mereka sendiri secara garis besar merupakan campuran antara Murjiah dengan Khawarij.

#Murjiah atau penjilat pada saat berhubungan dengan pemerintah. Bukan sekedar taat dan patuh dalam hal yang baik. Tapi bahkan bersedia mati atau membunuh demi pemerintahan sebuah negeri yang kepala negaranya beragama (atau sekedar mengaku beragama) Islam.

Mereka berpandangan ekstrem:

Ketika sebuah negara pemimpinnya beragama Islam, Maka wajib, Sudah pasti, Mutlak dihukumi sebagai Ulil Amri.

Yaitu Ulil Amri yang dicirikan oleh Islam sebagai menjalankan syariat Islam secara kaffah (penuh, totalitas). Dimana membelanya menjadi kewajiban setiap orang. Bahkan bila mati diatasnya akan digelari syahid. Dan mencela pemimpin negara bisa mengantarkan seseorang kepada murtad kekafiran yang wajib diperangi dan dibunuh.

Mereka sama sekali tidak peduli bentuk atau dasar hukum atau praktek ideologi dan sistem pemerintahan di negara yang mereka tempati. Apakah sekuler. Liberal. Kejawen. Demokrasi. Mix antara Islam dengan demokrasi. Dan isme-isme lainnya.

Pokoknya selama kepala negaranya beragama Islam, Maka itu sudah cukup untuk menggelarinya Ulil Amri perwakilan Allah pada suatu negara.

Bahkan mereka tidak peduli juga apakah si kepala pemerintahan menjalankan syariat Islam untuk pribadi dan keluarganya atau tidak. Cukup dia beragama Islam. Maka sebejat apapun dia adalah Ulil Amri.

Konsekuensinya adalah harus bersedia bunuh membunuh dengan komandonya.

Yang sering terjadi di banyak negara; Mereka akan menjadi anjing-anjing rezim bathil paling setia. Menjilat dan menggigit dengan perintah tuannya.

##Di kesempatan lain mereka bisa seketika beralih ideologi menjadi Khawarij. Yaitu saat berhadapan dengan semua kelompok kaum muslimin lainnya. Karena semua orang Islam di luar kelompok mereka telah dianggap sebagai Ahli bid'ah.

Mereka tidak segan bergembira atas kematian seorang muslim. Bahkan di Libya, Mereka membunuhi para mujahidin yang melawan Haftar, Menggali kuburannya, Dan mengarak mayatnya di jalan-jalan.

Di Indonesia sendiri mereka berkamuflase, agak sedikit menghaluskan kalimat dan tudingan kafir atau murtad itu dengan kalimat Ahli Bid'ah. Karena dalam prakteknya, ketika mereka menuduh seseorang sebagai ahli bid'ah, maka hak-hak orang itu sebagai sesama muslim, sudah hilang di mata mereka alias dianggap murtad.

Kehormatannya layak dihancurkan sehancur-hancurnya. Bila perlu dengan membuat berita-berita dusta. Fitnah keji membabi buta. Fatwa-fatwa yang dikebiri dan disetir. Serta dengan omongan ngelantur ngalor ngidul ga jelas ujung pangkalnya.

Mereka mengharamkan seorang perempuan Salafy Sedjati menikahi Ahli Bid'ah. Tapi boleh bagi laki-laki Salafy Sedjati menikahi perempuan ahli bid'ah dengan berdalil bolehnya seorang muslim menikahi perempuan ahli kitab.

Mereka juga menganggap seorang istri otomatis telah bercerai dari suaminya bila mereka anggap dia ahli bid'ah. Dan kedudukan si suami sama dengan murtaddin najis mugholadhoh.

Mereka dengan mudah tanpa sedikitpun perasaan bersalah akan membawa lari harta seorang muslim di luar kelompoknya. Menipunya. Membohonginya. Dan mencuranginya dalam muamalah. Dari omongan-omongan di internal mereka sendiri yang sudah tersebar luas, Sambil tertawa-tawa mereka bilang harta-harta yang diambil dengan kedzaliman itu sebagai "Fa'i" atau "Ghanimah" alias rampasan perang.

Yang repot dari mereka ini adalah satu hal saja: SEMUA ORANG ISLAM DI LUAR KELOMPOK MEREKA TELAH DIANGGAP AHLI BID'AH.

Sedangkan sebagaimana saya sebutkan diatas, Orang yang sudah mereka tuduh sebagai ahli bid'ah, Dalam praktek muamalahnya akan mereka perlakukan setara dengan murtad kafir.

Ciri mereka ada beberapa:

(1) Benci sekali dengan kelompok lain. Terutama Ikhwanul Muslimin. Dan (lucunya) juga kelompok lain yang mengklaim Salafy.

Contoh kasus kebencian pada kelompok Salafy lainnya adalah kebencian mereka yang teramat dalam terhadap Salafy yang berafiliasi masyaikh Yordania serta Saudi. Yang perwujudannya di Indonesia adalah kelompok Salafy yang berafiliasi radio Rodja.

- Dulu Salafy Sedjati ini hampir-hampir mengkafirkan Salafy Rodja hanya karena masalah dana bantuan dari Timur Tengah.

- Kemudian hampir-hampir mengkafirkan Salafy Rodja hanya karena mendirikan organisasi resmi terdaftar di pemerintah dan menarik SPP di sekolah-sekolahnya

- Kemudian hampir-hampir mengkafirkan lagi hanya karena masalah penggunaan/pendirian radio sebagai fasilitas dakwah Salafy Rodja.

- Kemudian hampir-hampir mengkafirkan lagi karena Rodja membuat televisi.

- Dan terakhir hampir-hampir mengkafirkan lagi karena Rodja mendatangkan syaikh-syaikh tertentu dari Saudi/Yordan.

Yang konyolnya. Kini Salafy Sedjati menggunakan ketiga washilah/perantaraan dakwah tersebut.

(2) Mereka mudah sekali, Amat sangat mudah, Bahkan seperti meludah saja, Ketika menuduh orang/kelompok lain sebagai ahli bid'ah.

(3) Hobi debat dan mencela/memaki. Amat sangat hobi. Saking hobinya, Kalau mereka ngelindur, Yang keluar adalah makian dan debat monolog.

(4) Ngelantur kalau bicara/diskusi/debat

Coba perhatikan thread-thread yang mereka buat atau mereka terlibat di dalamnya. Isinya adalah khayalan. Imajinasi. Ngelantur. Ngalor ngidul. Dan monolog.
Kuping mereka pekak dari nasehat dan bukti2/fakta2/kebenaran. Mata mereka buta. Dan hati mereka penuh dengan keyakinan mendalam akan kebenaran mutlak tunggal dan satu arah.

(5) Curang dan licik luarbiasa

Contohnya membawakan fatwa2 ulama yang pertanyaannya sudah disetting agar sang ulama menjawab sesuai hawa nafsu mereka.

Bahkan bila perlu akan memotong2 fatwa2 tersebut semau2. Sudah sering terjadi mereka menafsirkan ayat dan hadits sesuka hati meski jauh melenceng dari penafsiran yang disepakati ulama.

(6) Waham heroik

Gaya bicara mereka selalu resmi. Baku. Formal. Dan tertib kaidah. Mana bisa mereka ngebanyol dsb. Itu karena mereka merasa dirinya adalah satu2nya perwujudan Islam yang benar dan hakiki. Sehingga segala tindak tanduk mereka harus dilakukan dengan gaya2 atau cara2 yang serius dan agung.

(7) Kuat berdalil. Tapi busuk dalam menyampaikan makna dalil2 tersebut

Persis seperti kaum Khawarij yang disebutkan oleh Ali bin Abi Thalib ketika berdalil. Yaitu "Dalil yang disampaikan benar, Tapi dengan pemahaman dan tujuan yang salah".

(8) Takfiri malu-malu

Penyebutan Ahli bid'ah pada orang dan kelompok lain sebetulnya cuma eufimisme. Karena yang mereka simpan di dada mereka sejatinya adalah takfir. Vonis murtad mu'ayyan.

(9) Terpecah belah

Jangan dikira mereka bersatu. Bahkan sesama mereka saling cakar.
Dulunya mereka bersatu. Tapi ketika lawan berat mereka yaitu Ikhwanul Muslim dan Salafy Saudi/Yordan ga terlalu meladeni, Maka ideologi jahat mereka yang suka sekali pertengkaran akhirnya mencari pelampiasannya sendiri.
Dengan mencakar dan memakan temannya sendiri, Sehingga kemudian mereka berpecah belah dan saling tuduh Ahli Bi'dah.
Perpecahan itu sedemikian beratnya sampai2 antara sesama kelompok Salafy Sedjati tersebut menjadi puing2 kecil hanya beranggotakan belasan puluhan orang saja setiap puingnya. Maksimal ratusan, Yang berserakan di belantara dakwah tapi masih terus semangat saling meng"ahli bid'ah"kan satu sama lainnya

(10) Jahil murakkab (dungu ke tulang sumsum) pada waqi' (realita dunia dan kehidupan) yang mereka hidup di dalamnya

Mereka menutup mata dan memerintahkan diri sendiri untuk menjauhi koran2, TV, Media sosial, Internet, Bahkan radio dan sebagainya.

Mereka hidup dalam khayalan. Dalam kekakuan yang gila2an. Dan sudut pandang serta pemahaman yang amat sangat sempit. Hanya bersumber dari tokoh2 mereka saja yang itupun cuma segelintir karena sudah mereka cabik2 sendiri.

(11) Muqallid/fanatik kelas satu

Lucunya, Mereka merasa/menganggap diri masing2 sebagai orang2 yang independen. Tidak dicampuri ideologi dan pandangan kelompok lain. Dan bebas menentukan sikap.
Tapi di sisi lain mereka luarbiasa taqlid kepada tokoh2 lokalnya. Saking taqlidnya, ga jarang sebuah kelompok Salafy Sedjati akan dengan mudah berbalik menyerang seorang syaikh/guru/ustadznya sendiri karena hasutan orang2 yang secara kasta sosial dan keilmuan di bawah para syaikh/guru/ustadz tersebut.

(12) Kasar dari telapak kaki sampai ke ubun-ubun

Nomer 11 diatas terjadi karena buat mereka agama ini didirikan diatas pondasi kekasaran dan kekakuan. Jadi bukan siapa lebih berilmu yang akan menang. Tapi siapa lebih kasar lah yang akan mereka dengar.

(13) Mudah futur alias jenuh dengan kondisi pemikiran, Diri pribadi, Serta kelompoknya.

Sebetulnya wajar dan masuk akal aja. Siapa pula orangnya yang kuat lama2 bersikap panas, Keras, Kasar dan kaku? Sebab manusia Allah ciptakan dari tanah, Bukan dari api.

(14) Goblok dan mudah dibohongi

Terbukti banyak agen asing atau intelejen negara2 tertentu yang menyusup masuk ke dalam kelompok mereka lalu memanfaatkannya untuk kepentingan melawan Islam.

Di Libya mereka melawan kaum muslimin mujahidin dan pemerintahan yang sah yang diakui PBB dan disokong Saudi.

Di Yaman Dammaj mereka berkali2 menyerang pemikiran2 dan tindakan2 kaum muslimin mujahidin yang sedang menghadapi Syi'ah Houthi. Dan di Suriah mereka mentahdzir mujahidin yang sedang melawan Syi'ah Nushairiah.

Di Indonesia?
Liat sendiri aja lah gimana kelakuan mereka.

Kesiannya, Seringnya mereka cuma diperalat aja. Habis manis sepah dibuang. Di Yaman Dammaj mereka akhirnya terusir oleh Syi'ah Houthi setelah diabaikan rezim yang tadinya mereka bela mati2an tapi kemudian berbalik mendukung Houthi.

Di Indonesia sendiri, Meski sejak dulu menjilat siapapun pemerintahnya, Tapi ketika berhadapan dengan kelompok Aswaja atau NU, Teriakan2 minta tolong mereka pada pemerintah diabaikan.

(15) Kaum yang penuh ironi

Mereka melarang orang jadi Khawarij tapi mereka sendiri berideologi Khawarij Takfiri sembari menuduh orang lain sebagai Khawarij 😝😝😝.

Mereka melarang orang lain begini dan begitu tapi mereka sendiri terdepan melakukannya.

Mereka menyerang orang lain karena melakukan langkah2 tertentu dalam dakwahnya. Lalu di belakang hari mereka melakukannya juga.

Mereka bersikap keras terhadap orang lain. Tapi terhadap diri atau keluarganya mereka bermudah2an. Bukan rahasia lagi banyak keluarga Salafy Sedjati ini adalah Ahli Bid'ah tapi tetap mereka muamalahi dengan baik. Bahkan saya tau beberapa orang dari kelompok ini yang sambil merokok ketika memaki2 orang/kelompok lain sebagai sesat khawarij ahli bid'ah dll.

Keras terhadap kaum muslim, Lemah lembut terhadap kekufuran. Karena mereka menganggap bahwa orang kafir sudah cukup Allah hinakan dan ga perlu lagi dijelaskan kebatilannya. Sedangkan kelompok2 lain dalam Islam harus dijelaskan pada ummat seperti apa kesesatan2nya. Sehingga mereka habiskan umur hanya untuk mencela kelompok2 Islam lainnya. Dst.

(16) Sabuk putih yang merasa DAN 7

Sering dijumpai dari kelima kelompok ini bocah2 balita yang udah pandai bermedsos lalu menebar fatwa serampangan.

Anak2 muda yang semangatnya membersihkan Islam sudah diatas ubun2 sehingga mengalahkan semangatnya belajar syariat Islam itu sendiri.

Orang2 tua yang telat belajar Islam lalu jatuh ke pelukan da'i2 SEDJATI dan merasa kehampaannya tercapai dalam damai padahal cakarnya menghujan. Dll

(17) Sombong
Sebetulnya inilah pangkal dan ujung dari segala kekacauan ideologi Sedjati.

(18) Pemburu kekacauan, Pencari kesalahan orang di luar kelompoknya, Dan biang gosip numero uno ngalahin emak2 rumpi.

Larangan tokoh2 mereka untuk menjauhi Internet, Koran, TV dsb sering mereka langgar. Bahkan tokoh2nya yang melarang2 itupun sering melanggar larangannya sendiri demi mencari berita2 yang bisa dijadikan bahan bakar menyerang lawan2nya.

Dulu ada seorang murid dari tokoh Sedjati yang dilarang oleh gurunya buka internet dsb. Tapi kemudian si murid curi2 larangan dan surfing di internet. Disitu dia membabi buta memaki kiri kanan. Hajar sini hajar sana. Berusaha keras menampakkan kesedjatiannya.

Lalu ga lama dia dapat bukti gurunya ternyata fesbukan dan Internetan juga. Ga pake nunggu dia berbalik menyerang gurunya sendiri habis2an.

Si guru yang ga terima harga dirinya dihancurkan, Balas menyerang dengan sengit. Hingga akhirnya kedua guru murid itu jadi tontonan orang banyak. Ditertawakan seisi medsos. Dan bangkrut lahir batin dunia akherat.

***

Walhasil demikian lah selayang pandang tentang mereka. Mengungkap apa yang mereka sembunyikan di hati-hati mereka. Yang tidak mereka katakan secara terus terang tapi mereka lakukan berulang-ulang.

Jadi gausah heran kalo mereka bergembira dengan wafatnya ustadz Arifin Ilham dan meninggalnya para demonstran sejak 411 2016 hingga 22 Mei 2019 ini. Karena ketika mereka bersyukur atas meninggalnya orang yang mereka anggap Ahli Bid'ah/Khawarij, Mereka sebenernya sedang bersyukur atas meninggalnya seorang kafir murtad.

Nanti saya lanjut part II nya tentang Salafy Kokohiyyun. Yaitu mereka yang sebelah kakinya berada di kelompok Salafy Rodja, Tapi sebelahnya lagi berada di Salafy Sedjati.

*Sumber: fb penulis


Baca juga :