Banjir Jakarta, Salah Siapa?


Banjir Jakarta, Salah Siapa?

Oleh: Joko Intarto

Di sosmed banyak yang update status Jakarta dikepung banjir. Lalu menyalahkan Anies Baswedan sebagai gubernur.

Saya paham maksud mereka. Lewat tulisan itu, mereka ingin mengatakan Ahok lebih baik dalam menangani banjir.

Begitukah?

Kemarin saya lewat pintu air Manggarai. Yang sedang dinyatakan siaga. Akibat kiriman air dari Bogor yang luar biasa.

Di pintu air Manggarai, beberapa alat berat bekerja ekstra. Membersihkan pintu air dari tumpukan sampah. Yang mayoritas kayu atau tumbuhan. Benar kata Pak Anies, ini bukan sampah warga Jakarta.

Bahkan saat saya melintasi Manggarai, Jakarta tidak sedang hujan. Beberapa situs internet melaporkan, ada sejumlah wilayah Jakarta yang terdampak luapan sungai Ciliwung akibat banjir kiriman dari Bogor.

Saya yang warga Kelapa Gading tentu saja memilih bersikap selow...

Banjir tahun 2005 dan 2007 lebih parah dan lebih luas. Meliputi 2/3 wilayah Jakarta. Rumah saya terendam 1,5 meter. Saya tidak menyalahkan gubernur. Apalagi menyalahkan Tuhan.

Memang sudah nasibnya Jakarta yang berada pada wilayah rendah. Semua air dari Bogor bermuara ke Jakarta. Kalau debitnya kelewat besar sudah pasti meluap.

Bogor tidak hujan pun, Jakarta bisa kebanjiran. Karena air laut pasang.

Tidak terjadi air pasang pun Jakarta bisa kebanjiran. Karena banyak kawasan yang ketinggiannya di bawah permukaan air laut.

Bagi orang yang lama tinggal di Jakarta, tentu bisa tahu. Mana banjir yang disebabkan curah hujan yang sangat tinggi di kawasan Bogor dan mana banjir yang disebabkan tidak bersfungsinya drainase kota. Juga bisa membedakan mana banjir karena air laut pasang.

Hari ini Kelapa Gading kering kerontang. Pulomas pun demikian. Drainase yang lebar dan bagus tetap berfungsi dengan baik. Alhamdulillah.

Thanks Pak Anies.

[video - Langkah Anies Atasi Banjir Jakarta]
Baca juga :