Pilpres Dalam Perspektif Kebangsaan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Pilpres jangan dilihat sebagai persoalan individu Jokowi dan Prabowo, tetapi dilihat dalam perspektif kebangsaan. Ini bukan adu kebaikan dan keburukan pribadi, tapi ini tentang nasib bangsa, nasib rakyat, dan nasib umat.

Sebagai sebuah institusi pembangun karakter bangsa, IiBF tidak memposisikan diri menjadi tim sukses seorang yang menjadi kandidat dalam pilpres, tetapi IiBF menyadari tugasnya untuk memberikan pencerahan dan menggerakkan kadernya dalam menentukan nasib bangsa ke depan.

Setidaknya ada 3 persoalan besar yang hari ini dihadapi bangsa Indonesia..

1) Ancaman kedaulatan negara, utamanya kehadiran kepentingan negara China di Indonesia..bagaimana menurut anda, apakah baik baik saja? Apakah kita tidak bisa belajar dari Malaysia, Thailand, Vietnam?

Pertanyaannya, Apakah pemerintahan Jokowi memberikan harapan atau justru menjadi persoalan dalam konteks ini?

2) Persoalan ekonomi rakyat yang semakin morat marit. Kita patut bertanya kemana arah pembangunan ke depan kalau hasilnya ekonomi rakyat semakin berat, hampir semua kebutuhan naik dan dinaikkan. Hal seperti ini kalau terus berlanjut akan membuat rakyat semakin menderita.

Atas hal ini, apa yang bisa kita lihat dari Pemerintahan Jokowi? Apakah menjadi harapan atau justru menjadi kekhawatiran kita?

3) Kita patut bertanya tentang Islam di Indonesia hari ini. Apakah baik baik saja? Mengapa terjadi gelombang besar menuntut keadilan oleh umat islam seperti yg kita lihat dalam aksi 212 dan semacamnya? Mengapa tiba tiba umat islam yang satu memerangi umat islam yang lain?

Pertanyaannya, dimanakan Pemerintahan Jokowi memposisikan diri? Apakah menjadi harapan atau justru menjadi bagian dari persoalan tsb?

Kinerja dan perilaku Pemerintahan Jokowi sudah kita lihat selama 4 tahun terakhir. Menurut saya pemerintahan seperti ini harus disudahi!. kita memiliki momentum perjuangan melalui Pilpres 2019. Apakah Prabowo lebih baik? Kita tidak tahu. Waktu yang akan membuktikan.

Menjadi kewajiban kita untuk membela agama dan bangsa.

Kewajiban kita ikut mempertahankan kedaulatan negara, memberikan kontribusi sekecil apapun dalam membela perekonomian rakyat, dan memberikan pemihakan yang jelas atas nasib agama dan nasib umat.

Berkontribusi tidak harus memberikan solusi. Penguasa yang harus memberikan solusi.

Tugas kita adalah menghidupkan kesadaran, nasihat menasihati untuk nasib bangsa, nasib rakyat, nasib umat.

Jika itupun tidak mampu kita lakukan maka setidak tidaknya adalah memberikan suara dan memilih pemimpin yang sesuai hati nurani kita.

Penulis: Heppy Trenggono
Baca juga :