Prabowo Sebut Isu Khilafah Propaganda Licik


[PORTAL-ISLAM.ID] Bakal calon presiden Prabowo Subianto menyebut isu bahwa dirinya bakal menerapkan sistem khilafah jika menang Pilpres 2019 adalah propaganda licik. Dia pun mengaku heran diterpa isu tersebut.

"Jadi masalah khilafah itu adalah propaganda yang sebetulnya licik, tapi berbahaya karena rakyat bisa terpengaruh," ujar Prabowo di kediaman Istri Abdurrahman Wahid, Shinta Wahid, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018), seperti dikutip CNNIndonesia.

Berdasarkan penuturan putri Gus Dur, Yenny Wahid, Prabowo mengutarakan hal tersebut menanggapi kabar di sebagian masyarakat yang cemas Prabowo akan menerapkan sistem khilafah.

Prabowo menegaskan dirinya adalah mantan tentara disumpah untuk selalu setia terhadap Pancasila dan UUD 1945 serta NKRI. Dia juga mengatakan bahwa TNI selalu bertugas membela tanah air.

"Jadi tidak mungkin saya akan keluar dari sistem pancasila dan NKRI," ujar Prabowo.

Prabowo juga mengaku telah mempertaruhkan nyawa selama menjadi tentara agar Pancasila dan NKRI tetap ada.

"Ya saya kira ini sesuatu yang sebetulnya geli bagi saya. Menertawakan," kata Prabowo.

Prabowo lalu mengatakan bahwa dirinya justru ingin menerapkan Pancasila secara murni dan konsekuen.

Dia menilai perekonomian Indonesia akan menjadi kuat jika Pancasila dan UUD 1945 benar-benar dijalankan secara murni.

"Jadi bukan pancasila dan UUD 1945 dipakai sebagai mantra, tapi dijalankan," ujar Prabowo.

Untuk mendukung sanggahannya atas isu khilafah itu, Prabowo mempersilakan semua pihak mengecek anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Gerindra.

Dia mengatakan bahwa di Gerindra, setiap kader harus mengucap sumpah setia kepada Pancasila. Setiap kader, lanjutnya, harus bersumpah untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945.

"Semua asasnya Pancasila," imbuhnya.


Baca juga :