Imam New York: Cadar di AS Tidak Dipermasalahkan, Kenapa di Negeri Muslim Terbesar Dilarang?


[PORTAL-ISLAM.ID] Kebijakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, yang akan memecat mahasiswi yang tidak mau melepas cadar mereka saat beraktivitas di area kampus mendapat banyak penentangan dari sejumlah pihak.

Kebijakan ini dikeluarkan Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi, melalui surat resmi dengan nomor B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018.

"Surat edaran dibuat untuk menertibkan kampus mengingat Kementerian Agama ingin kampus menyebarkan Islam moderat, yakni Islam yang mengakui dan mendukung Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," ujar Yudian dalam jumpa pers di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (5/3/2018).

Penentangan pelarangan cadar juga datang dari tokoh Indonesia yang saat ini menjadi Imam Masjid di New York, Imam Shamsi Ali.

Pencetus dan founder Pondok Pesantren Madani USA ini menyatakan di AS saja tidak ada institusi yang mempermasalahkan cadar, kok di negeri muslim terbesar dunia ada institusi yang melarang cadar.

Berikut selengkapnya pernyataan Imam Shamsi Ali yang disampaikan melalui akun twitternya tadi malam (Kamis, 8/3/2018):

~ Walau secara pribadi tidak setuju dengan cadar, apalagi diakui sebagai kewajiban, saya menghargai hak mereka yang mempraktekkan #cadar.

~ Di Amerika saja tidak dipermasalahkan...beberapa jamaah saya di NY, mahasiswi di berbagai universitas memakai cadar.

~ Kalau di Amerika saja tidak dipermasalahkan oleh institusi, kenapa institusi di Indonesia memasalahkan? Negara Muslim terbesar dunia? #cadar

~ Kalau pribadi tdk setuju itu juga hak, seperti saya. Tapi kalau sudah institusi, apalagi Islam, itu yang menjadi tanda tanya. #cadar

~ Di Eropa yang sekulernya gak ketulungan, hanya Prancis yang pernah mau melarang...apakah UIN sudah perwakilan sekularisme? #cadar

~ Oleh karenanya ketidak setujuan penafsiran keagamaan, jangan merembek ke urusan radikalisme, apalagi terorisme. #cadar

~ Ingat, terorisme terbesar dunia saat ini, termasuk di Amerika dilakukan oleh mereka yang menyatakan anti terror. White supremacy. #cadar

~ Jadi jangan pakaian orang jadi kriteria radikalisme atau terorisme...itu penilaian naif dan ceroboh. Jubah radikal..pakaian pendeta? #cadar

~ Intinya mari kita jujur dengan demokrasi. Jangan demokrasi itu karena kepentingan, pendapat kita diterima, kalau orang lain ancaman. #cadar

~ Dalam dunia demokrasi kebebasan, selama tidak mengganggu/menyakiti orang lain hendaknya dihormati. Cadar mengancam anda? #cadar

~ Think before taking any decision. Apalagi kalau keputusan itu bersifat publik. Jangan-jangan pengakuan demokrasi hanya topeng kepentingan. #cadar

~ Sekali lagi, secara pribadi saya tidak setuju dengan cadar yang dianggap kewajiban Islam. Tapi saya hormati penafsiran lain yg ada...#cadar

Sumber: Twitter @ShamsiAli2


Baca juga :