Kasian... Diserbu Mujahidin, Milisi Syiah Hizbullah di Aleppo Ditinggal Sendirian yang Lain Ngacir


[portalpiyungan.com] Sebuah rekaman audio dianalisis berasal dari milisi Syiah Hizbullah yang direkam selama pertempuran panik selama akhir pekan di Aleppo selatan mengungkapkan bahwa para petempur Syiah Hizbullah Lebanon telah diabaikan oleh pasukan pro-pemerintah Assad lainnya.

“Mereka (para prajurit sesama pro-rezim) semua meninggalkan kami, baik dari Iran, Afghanistan maupun Suriah … mereka semua meninggalkan kami,” kata milisi itu yang tidak disebutkan namanya mengeluh dalam pesan audio.

Rekaman itu mulai beredar di media sosial Minggu (7/8) setelah pasukan gabungan Mujahidin menerobos jalur pemerintah di daerah Ramouseh di barat daya Aleppo, membuka pengepungan di bagian timur kota.

“Kami seperti boneka, kita tidak tahu apa-apa, kita berjuang sendirian,” lanjut kombatan itu dengan aksen penduduk Lebanon Selatan yang menguatkan sebagai anggota Syiah Hizbullah.

Dia menambahkan bahwa bahkan ketika pasukan rezim melakukan serangan balasan terhadap koalisi oposisi Jaisy Al Fath untuk merebut kembali posisi, mereka menghilang pada malam atau keesokan harinya, serta meninggalkan milisi Hizbullah sendirian.

“Itu saja … banyak prajurit yang melarikan diri, Anda membawa mereka kembali dari rumah mereka, namun kemudian mereka melarikan diri lagi, itu adalah [cerita] yang sama,” katanya.

“Saya pergi ke akademi di sore hari … dan hanya (Hizbullah) Lebanon yang masih ada,” tambahnya mengacu pada Akademi Artileri di Ramouseh yang akhirnya jatuh ke tangan Mujahidin pada Sabtu (6/8).

Lepasnya Akademi Artileri di Ramouseh ini memberikan koridor yang membentang ke wilayah yang dikuasai oposisi di Aleppo Timur.

Kemenangan mujahidin yang berhasil menembus blokade Aleppo pada Sabtu (6/8) disambut gegap gempita dan kegembiraan warga Aleppo.


Tarif Al-Bayyoush, komandan Divisi Utara Mujahidin Jaisy Al-Fath, mengatakan kepada media RFS (Revolutionary Forces of Syria) bahwa "pertempuran yang membuka pengepungan terhadap warga sipil ini dilakukan agar rezim tidak akan menggunakan warga untuk menekan faksi oposisi. Tugas kita adalah untuk membebaskan tanah dan rakyat kita, jadi ini adalah operasi yang sangat penting pada tingkat militer dan politik. Aspek yang paling penting dari pertempuran ini adalah bersatunya semua faksi oposisi secara bersama-sama menunjukkan kepada dunia bahwa persatuan telah membawa kemenangan! Pada saat yang sama, kita juga harus menyebutkan pentingnya dukungan publik (internasional)."

Wilayah yang baru dibebaskan dari Aleppo ini dihuni oleh lebih dari 300.000 warga sipil yang sangat menderita di banyak segi termasuk kurangnya perawatan medis. (Kiblat/MEU)


Baca juga :