JAKARTA - Partai Islam saat ini sedang dilanda krisis kepemimpinan dan kaderisasi. Namun, tidak lama lagi, parpol Islam akan segera bangkit.Pernyataan ini disampaikan oleh peneliti senior politik Indonesia dari Australian National University (ANU), Prof Dr Greg Fealy. ''Saat ini, periode transisi. Pemimpin parpol Islam adalah tokoh tua,'' kata Greg dalam diskusi yang diselenggarakan Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP), Rabu (18/3).
Greg memberikan contoh pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dikatakannya, selama Gus Dur ada, susah bagi Muhaimin untuk melakukan konsolidasi. Jika Gus Dur tidak ada di PKB, akan ada beberapa skenario yang bisa dilakukan.
Secara umum, Greg melihat parpol Islam tengah dilanda krisis kepemimpinan dan krisis kaderisasi. Menurutnya, dibutuhkan tokoh Islam yang bisa memadukan ide atau nilai-nilai Islam dengan kesejahteraan atau ekonomi.
''Maka, partai Islam akan bisa bangkit,'' ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Greg juga menyoroti masalah PKS. Menurutnya, PKS merupakan parpol berideologi Islam yang menjadi fenomena baru dalam politik Islam di Indonesia. PKS punya mesin politik dan pendanaan yang solid.
''Media iklan yang dilakukan PKS cukup efektif. Iklan politik PKS dengan berbagai model yang menawarkan melindungi semua kelompok sangat menarik,'' ujarnya.
Menurut Greg, partai Islam yang terlalu keras menampilkan agenda-agenda Islam kerap dijauhi pemilih. ''Tetapi, partai Islam yang menampilkan nilainilai ibadah banyak didekati pemilih,'' ungkapnya. Dalam pandangannya, PKS tidak lagi bergulat pada formalisasi syariat Islam.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali, meminta kader partai berlambang ka'bah mewaspadai upaya penggebosan terhadap parpol Islam. Menurutnya, upaya penggebosan terlihat dari pengarahan opini publik bahwa parpol Islam bakal habis pada Pemilu 2009.
----
Republika [19/3/09]
