[PORTAL-ISLAM.ID] Seperti diberitakan sebelumnya, linimasa twitter dihebohkan dengan debat panas antara mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan guru besar hukum pidana Universitas Padjadjaran Romli Atmasmita, Kamis 22 Juni 2017.
Karena ramainya perdebatan sengit, beberapa akun twitter membuat polling yang mempertanyakan kredibilitas kedua ahli hukum ini terkait hak angket KPK.
Menurut Prof Mahfud, cuitannya di-retweet dan di-like oleh ribuan netizen, sementara peserta polling "sampah" hanya diikuti beberapa biji akun saja.
“Cuitan saya di Retweet oleh lebih dari 1100 orang dan diberi tanda “Like” oleh lebih dari 1750 orang. Anda boleh lihat berapa biji yang merespons polling sampah yang begituan. Itu bisa dilihat langsung di Twitter, kok,” kata Mahfud dengan tawa berderai seperti dilansir oleh Tribunnews.com, Jumat 23 Juni 2017.
Meskipun memang dalam berita tersebut tidak disebutkan apa nama akunnya, namun netizen yang menyimak debat sengit itu meyakini bahwa salah satu akun pembuat polling "sampah" yang dimaksud oleh Mahfud adalah akun @wartapolitik.
Dengan sombongnya Prof. Mahfud mengklaim bahwa cuitannya diretweet oleh 1100 orang serta dilike oleh 1750 orang (yang saat ini sudah berkembang menjadi 1200 retweet dan 2000 likes) sehingga dapat menyebut polling yang diikuti oleh lebih dari 5000 orang adalah polling sampah.
Beliau lupa bahwa jumlah 2750 orang yang ia sebut merespon cuitannya bukanlah jumlah yang tepat, karena satu akun bisa me-retweet sekaligus me-like. sedangkan untuk mengikuti polling satu akun hanya bisa mengikuti satu kali polling. Dari perhitungan secara kasar seperti ini saja sudah dapat dibuktikan bahwa netizen lebih merespon polling tersebut dibandingkan cuitannya.
Berikut komentar para netizen.
MARI kita buktikan Prof @mohmahfudmd, banyakan mana VOTERS polling kami yg Anda katakan SAMPAH dibanding angka Anda (1.100 + 1.750) itu. πππ pic.twitter.com/GSFk9bsKSM— WartaπPolitik™ (@wartapolitik) June 23, 2017
@mohmahfudmd ga usah komen prof liat aja kenyataan nya makin jauh dari rakyat .. met idul Fitri prof semoga lekas sadar— SHAE π (@shaefkr) June 23, 2017
sikap yang bijak, tidak perlu mencari dukungan menolak Pansus KPK melainkan dorong Pansus menemukan penyimpangan lalu diperbaiki #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) June 23, 2017
mas saya tanya, apakah dengan gelar professor itu menjamin orang menjadi Bijak (Pandai saja belum tentu) jangan asal bicara #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) June 23, 2017
