BRUTUS
BRUTUS adalah nama yang umum pada zaman Romawi kuno. Tetapi nama Brutus yang sangat terkenal itu merujuk kepada nama panggilan seorang tokoh bernama lengkap Marcus Junius Brutus (85–42 SM).
Siapa Dia? Brutus adalah politisi, jenderal, dan filsuf Romawi, dikenal sebagai salah satu pembunuh Julius Caesar. Ia adalah anak angkat Caesar, tapi memimpin konspirasi untuk membunuhnya pada 15 Maret 44 SM (Ides of March) karena khawatir Caesar ingin jadi diktator.
Berasal dari keluarga bangsawan, ibunya Servilia adalah kekasih Caesar. Setelah membunuh Caesar, Brutus dan konspirator lain (seperti Cassius) melarikan diri dari Roma. Mereka akhirnya kalah dalam Perang Saudara melawan Mark Antony dan Octavian (Augustus) di Pertempuran Philippi (42 SM). Brutus bunuh diri setelah kekalahan itu.
Drama pembunuhan Julius Caesar itu begitu terkenal dan melegenda, sehingga Brutus dijadikan simbol atas pengkhianatan. Nama Brutus menjadi abadi lewat drama Shakespeare: Julius Caesar.
Nama Brutus tak hanya abadi lewat drama. Brutus telah menjelma dalam dunia nyata sebagai pejabat yang mengkhianati pimpinannya. Pejabat yang munafik pada rakyat dan bossnya sendiri.
Saya sedang membaca cerita tentang Brutus Sang Pengkhianat Kaisar Romawi, ketika Presiden Prabowo Subianto mengumumkan: empat pulau yang oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dimasukkan sebagai bagian Provinsi Sumatera, dikembalikan lagi menjadi bagian wilayah Provinsi Nanggoe Aceh Darussalam.
Keputusan Mendagri itu menuai kecaman luas dari masyarakat hingga tokoh nasional. Situasi di Aceh lebih panas lagi. Tak perlu ditulis di sini. Silakan tonton videonya di YouTube.
Setelah terdesak dan tidak bisa berkelit lagi, Mendagri akhirnya mengumumkan (seakan-akan) menemukan "novum" atau "bukti baru" yang bisa digunakan untuk meninjau ulang keputusan menteri yang telah terbit itu.
Beruntung Presiden Prabowo Subianto tanggap dengan perkembangan situasi politik yang terjadi. Dengan cepat Prabowo mengumumkan mengambil alih persoalan empat pulau itu dari kewenangan Mendagri.
Panjang umur Pak Presiden. Doa saya: semoga Bapak senantiasa dilindungi oleh Allah dari ulah para Brutus. Merdeka!
(Oleh: Joko Intarto)