[PORTAL-ISLAM.ID] Perdana Menteri Israel menuduh kepala badan intelijen Israel Shin Bet gagal dalam intelijen terkait serangan Hamas pada Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (27/4/2025) menuduh kepala Shin Bet Ronen Bar melakukan kegagalan intelijen terkait serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut laporan radio Israel KAN.
Dalam sebuah pernyataan tertulis kepada Mahkamah Agung, menanggapi kesaksian yang diajukan Ronen Bar minggu lalu terkait keputusan PM Netanyahu untuk memecatnya dari jabatan kepala Shin Bet, Netanyahu mengatakan: “Klaim Ronen Bar bahwa ia memperingatkan akan adanya perang yang akan datang dan memperingatkan semua sistem adalah salah. Penanganan Bar terhadap berbagai peristiwa (Oktober 2023) merupakan kegagalan intelijen terbesar dalam sejarah Israel.”
Pejabat Israel menggambarkan serangan Hamas sebagai “kegagalan intelijen dan militer terbesar” Israel, yang sangat merusak citra global Israel dan citra militernya.
Netanyahu mengatakan bahwa “pada tahun 2023, Bar berupaya memperbaiki kondisi ekonomi Gaza dan menghindari pembunuhan yang ditargetkan untuk menjaga ketenangan.”
Netanyahu juga membantah tuduhan bahwa ia telah meminta Bar untuk menargetkan para pemimpin gerakan protes antipemerintah atau menuntut kesetiaan pribadi darinya jika terjadi krisis konstitusional.
Sebelumnya, Bar menyerahkan kesaksiannya ke Mahkamah Agung, badan peradilan tertinggi Israel, sebagai tanggapan atas keputusan pemecatan pemerintah terhadap dirinya.
Dalam pengajuannya, Bar mengatakan Netanyahu telah meminta kesetiaan pribadi jika terjadi krisis konstitusional dan memintanya untuk menggunakan Shin Bet guna mengumpulkan informasi intelijen tentang pengunjuk rasa dan aktivis antipemerintah.
Pada tanggal 20 Maret, pemerintah dengan suara bulat menyetujui pemecatan Bar, yang akan mulai berlaku pada tanggal 10 April, tetapi Mahkamah Agung membekukan keputusan tersebut pada tanggal 21 Maret sambil menunggu peninjauan petisi oposisi.
Israel telah menewaskan lebih dari 52.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan lintas perbatasan yang dikatakannya telah merenggut 1.200 nyawa dan sekitar 250 orang disandera.
(Sumber: YeniSafak)