Dokter Tifauzia Tyassuma:
Saya sebagai anggota grup KAGAMA, mendapat perlakuan yang tidak semestinya oleh admin grup tersebut, juga oleh anggota-anggota grup yang notabene adalah lulusan UGM, sebuah Perguruan Tinggi ternama yang kita bayangkan lulusannya adalah orang-orang cerdas yang memiliki adab tinggi.
Tidak saya duga ternyata grup itu tampaknya didominasi oleh para pengagum rezim yang lalu dengan pemimpinnya pembohong, yang telah membuat Indonesia menjadi hancur lebur kacau balau seperti sekarang ini.
Dan sedih sekali karena perlakuan dan bahasa yang dipakai melebihi bahasa para buzzer yang tidak makan sekolah.
Setelah posting terakhir saya, dimana saya menyampaikan bahwa saat ini saya sedang berkoordinasi dan berdiskusi dengan Para Guru Besar, Mantan Rektor UGM, dan Para Alumnus UGM yang mengabdi di berbagai Perguruan Tinggi di tanah air,
Sejurus kemudian ternyata akun saya ditangguhkan sampai dengan tanggal 24 April 2025 pukul 8:42AM yang ternyata sampai saat ini akun saya tidak pulih lagi.
Sebetulnya, niat saya untuk menyampaikan ihwal kegiatan saya kepada sebagian besar anggota KAGAMA yang saya rasa masih berpikiran bersih dan objektif.
Tetapi setelah apa yang terjadi, lebih baik saya sampaikan penjelasan dan ajakan kebaikan saya di ekosistem lain, yang lebih kondusif dan bisa diajak untuk fastabiqul Khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan.
Sayang, Institusi sebesar UGM, yang tadinya sangat saya banggakan, tercederai oleh sebagian alumninya, dan orang (-orang) yang mengaku-ngaku sebagai alumni.
Saya akan mencermati komentar-komentar di postingan ini dengan cermat dan teliti.
Semoga menjadi ibrah bagi kita semua.
(sumber: fb)