Yang lagi rame soal "DANANTARA", Program Ambisius Prabowo Yang Lebih Besar dari MBG. Bancakan baru? Yuk kita kuliti...

Apa Itu Danantara? Badan Pengelola Investasi yang Akan Diluncurkan Prabowo

Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Indonesia bernama Danantara pada tanggal 24 Februari mendatang. Badan ini dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.

Prabowo mengatakan, Danantara akan mengonsolidasi berbagai aset dan kekuatan ekonomi BUMN agar pengelolaannya lebih optimal. 

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers terkait kewajiban menyimpan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di dalam negeri, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin kemarin (17/2/2025).

"Optimalisasi pengolahan BUMN kita melalui konsolidasi ke dalam suatu dana investasi nasional yang akan kita launching pada tanggal 24 Februari yang akan datang yaitu Danantara. Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara," ujar Prabowo.

Danantara merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara. Prabowo menjelaskan arti nama Danantara, bahwa Daya berarti energi atau kekuatan, Anagata berarti masa depan, dan Nusantara merujuk pada tanah air, Indonesia.

"Daya artinya energi, kekuatan. Anagata artinya masa depan. Nusantara adalah tanah air kita. Artinya, Danantara ini adalah kekuatan ekonomi, dana investasi, yang merupakan energi kekuatan masa depan Indonesia," terang Prabowo.

Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan menginvestasikan modal yang berasal dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan, dengan fokus pada investasi non-APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Dilansir Indonesia.go.id, model pengelolaan Danantara disebut mengacu pada konsep Temasek Holdings Limited milik Singapura dan memiliki peran serupa dengan Indonesia Investment Authority (INA). Namun, cakupan Danantara lebih luas karena tidak hanya mengelola aset tertentu, tetapi juga mengonsolidasikan aset-aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian agar lebih terintegrasi dan efisien.

Dasar Hukum Pembentukan Danantara

Pembentukan Danantara didasarkan pada Revisi UU BUMN yang sudah disahkan DPR pada 4 Februari lalu dan mencakup pengaturan tugas serta fungsi Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi (BPI).

Selain itu, pembentukan Danantara juga diperkuat oleh Keputusan Presiden Nomor 142/P Tahun 2024, yang menetapkan Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala Danantara dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai Wakil Kepala.

Sebelumnya, pada 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto telah melantik keduanya secara resmi di Istana Negara, Jakarta. 

***

DANANTARA itu indah kalau berhasil.
Tapi akan jadi MALAPETAKA BESAR kalau gagal.

Berikut penjelasan Ferry Irwandi, alumnis STAN yang kini jadi konten kreator di Toutube dengan konten-konten edukatif dari soal politik, ekonomi, sosial, dll.

Berikut rangkuman twit Ferry Irwandi soal DANANTARA:
  
- Banyak yang minta jelasin soal Danatara ini, oke tak jelasin dgn simpel, simak dgn santai, ya

- Dulu BUMN kalau dapat dividen (pembagian laba), sebagian dividennya dikasih ke APBN terus duitnya dipake buat belanja

- Nah sekarang Danantara, duitnya gak dipake langsung untuk belanja, tapi investasi

- Misalnya, dari total dividen BUMN sebesar Rp300 triliun pada tahun 2025, Rp200 triliun dialokasikan ke Danantara.  

- Sama Danantara dikelola duit 200 T ini buat dijadiin 1000 T dalam rentan waktu tertentu melalui investasi

- Kalau profit, duitnya bisa balik ke APBN atau diputer lagi

- Investasi bisa dalam bentuk saham, obligasi, properti, infrastruktur, atau bisnis strategis lainnya, baik di dalam maupun luar negeri.

- Banyak yang bilang sama dengan Temasek, sekilas iya, tapi ada hal fundamental yang berbeda sekali dan bisa sangat berpengaruh dan menentukan

- Yaitu soal dana yang dikelola, Temasek gak ngambil dari dividen BUMN, atau PMN (Penyertaan Modal Negara) atau efisiensi APBN. Tapi aset yang udah dikelola sejak awal, sama portofolio global dan dividen. 

- Temasek milik pemerintah Singapura, tapi 100% independen, gak ada pejabat dalam struktur yg ngambil keputusan

- Adanya sejenis Dewan Senasehat aja, tapi itu cuma ngejaga arah makro supaya sejalan, mereka gak memutuskan keputusan investasi

- Dari awal Temasek memang fokusnya ROI (Return on Investment) bukan agenda politik.

- Dan akhirnya ini yang jadi salah satu daya jualnya

- Udah paham kan, perbedaan krusialnya? 😊

- Ini masih panjang banget, baru awal sekali, sabar, baca baek-baek ya

- oke balik lagi ke Danantara, nah Danantara ini sumbernya bukan cuma dividen BUMN, ada PMN, ada hasil efisiensi APBN ada aset BUMN, modal awal yang sangat paten sekaligus ambisius

- Secara teori, kalau berjalan pancar, ya bakal jadi game changer (pengubah) buat ekonomi kita dan bakal menggulung juga, semakin dia berhasil, semakin menarik buat investasi global masuk dan ketergantungan pajak bisa dikurangi

- Itu kalau berhasil, kalau gagal? Konsekuensinya besar sekali

- Kalau gagal, bisa jadi bencana ekonomi 

- Defisit APBN bakal gede banget, belum potential lossnya, terus subsidi APBN lagi yg mana sangat kontraproduktif.

- Investor yang udah sulit pun bakal lebih menjauh lagi, kerugian BUMN bakal lebih gede dan pasti menyeret BUMN yg “sehat”

- Itu baru sedikit dari segala kemungkinan yang bisa terjadi, singkatnya proyek ini sama sekali gak boleh gagal, gak boleh main-main, apalagi kalau cuma jadi bancakan proyek untuk kepentingan pribadi, kalau sampai kejadian, hukuman mati aja gak cukup buat yang ngelakuin

- Terus apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir ini? 

- Indepedensinya harus dijaga banget, goalsnya ROI (keuntungan investasi), pisahkan total dari agenda politik dan pastikan performa BUMN kita ditingkatkan yang pasti transaparansi dan akuntabilitasnya dijaga.

- Step awal paling penting jelas SDM di strukur harus kompeten dan profesional.

- Kenapa penting?

- Alasannya, selain perfoma dan probisnya, pemerintah juga wajib jaga sentimen masyarakat. 

- Sentimen pertama bakal bisa dibaca dari sini, ingat sentimen ini mempengaruhi trust pasar lho

- Kalau kickoffnya negatif, ya langkah seterusnya berat, terlebih ini proyek jangka panjang

- Tentu di situasi ini, kita berharap, proyek ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan tapi pemerintah juga harus paham, skeptisme yg muncul bukan tanpa alasan, berkaca dalam beberapa mega proyek sebelumnya.

- Percayalah kalau bener, masyarakat bakal fair kok menilai

- Ketika berjalan ya mesti transparan banget, kita tahu tuh duit ditarohnya dimana, proyeksinya gimana, progressnya kayak apa, 

- ini kalau enggak dilakuin ya lucu sih wkwk

- Dah itu aja, semoga penjelasan ini bermanfaat, ya 

👇👇
Baca juga :