Orang miskin selalu dijadikan kelinci percobaan dari sebuah kebijakan. Jika tak ada protes, tak ada chaos, maka dilanjutkan. Jika terjadi kekacauan hingga ada yang meninggal, maka kebijakan tadi tinggal di restart.
Dari jaman Orde baru, Kementerian ESDM mesti diamanatkan pada individu yang paham migas, paham tata kelola minerba, paham manajemen barang/jasa. Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, fasih berbahasa Inggris. Beberapa nama yang pernah jadi menteri ESDM antara lain:
- Ginanjar Kartasasmita
- Susilo Bambang Yudhoyono
- Purnomo Yusgiantoro
- Sudirman Said
- Ignasius Jonan
Nama-nama diatas, background pendidikan formalnya jelas. Di jaman Mulyono, tetiba muncul nama Bahlil yang ngaku sendiri kalo kampusnya gak ada di Google, gak bisa bahasa inggris, tapi bisa menduduki jabatan menteri yang terbilang strategis.
Prabowo sebenarnya malu punya menteri yang tidak capable begitu. Tapi mau gimana lagi, politik membuatnya harus merangkul orang-orang titipan Jokowi.
(Ruby Kay)