Catatan Agustinus Edy Kristianto:
Ada pesan WA masuk dari wartawan: "Belum ada tulisan soal menteri? Harapan ke Prabowo-Gibran? (Emot ketawa)"
Jujur, saya sekilas saja menonton tayangan pelantikan presiden, wapres, menteri, dan seterusnya.
Kemarin pagi, saya sibuk nonton infotainment tentang Kimberly Ryder, karena melihat adiknya (Natasha) pakai baju biru yang selintas mirip warna kampanye oke-gas. Saya amati, kok ternyata cantik juga.
Malamnya, nonton bola.
Saya kurang minat melihat pejabat bersumpah karena biasanya tidak ditepati. Jadi, buat apa ditonton.
Tapi saya punya cara lain untuk 'menikmati' acara pelantikan pejabat.
Dua hari ini saya cermati iklan ucapan selamat di Kompas.
Minggu (20/10/2024)—hari H—dua bank BUMN besar mendominasi. Iklan berwarna, sehalaman penuh: Bank Mandiri/BMRI (hal. 3) dan Bank Rakyat Indonesia/BBRI (hal. 5).
Senin (21/10/2024), iklan East Ventures (salah satu investor awal GOTO) di halaman 1. Sehalaman penuh berwarna dari Indofood (hal. 5) dan Salim Group (hal. 7).
Apa artinya? Ya, pastinya tidak tahu. Cuma kalau boleh menduga, dua bank BUMN itu 'berkepentingan' tampil di muka paling dominan karena ingat ucapan presiden pada tahun lalu di Narasi. Ketika itu PS berkata asetnya banyak yang mandek karena ia tidak dapat kredit dari bank karena selama 20 tahun terakhir, ia tidak berkuasa.
Sekarang ia sudah berkuasa. Bisa Anda bayangkan bagaimana berkecamuknya hati direksi bank-bank BUMN itu, yang menurut gosip yang saya dengar, sudah sejak beberapa pekan ini minta waktu bertemu PS tapi tak digubris.
Begitulah memang sisi gelap mental bangsa yang suka atau tidak suka perlu kita sadari. Selain kekayaan alam berupa laut dan mineral, bangsa kita juga punya 'aset' lain yang melimpah: lidah-lidah yang piawai menjilat!
Ada satu perusahaan kehutanan milik salah satu keluarga penguasa pemegang HPH yang tidak pernah terdengar beroperasi tiba-tiba mendapat penghargaan kelestarian lingkungan dari kementerian. Betul-betul melestarikan hutan atau kebetulan karena HPH-nya mati, siapa yang tahu, kan?
Saya dikirimi orang dokumen proposal Kementerian BUMN tentang pesta rakyat menyambut pelantikan. Deretan BUMN besar jadi 'donatur.' Maksudnya ingin menyenangkan hati pemimpin baru, tapi kabarnya kebalikannya yang terjadi. Belakangan, logo-logo BUMN itu malah disuruh ditutupi kain.
Maksudnya mungkin kalau mau buat pesta rakyat, buatlah setidaknya seolah-olah inisiatif dari rakyat, jangan BUMN. Itu bisa jadi pembelajaran buat EO, yang konon pemiliknya adalah teman fafafufu.
Lantas, apa harapan saya terhadap pemerintahan sekarang? Tidak ada.
Saya cuma mau mengendalikan ekspektasi saya supaya tidak ketinggian. Seperti Venezia, klubnya Jay Idzes di Serie A. Bisa berakhir paling buncit terus ikut playoffs saja sudah lumayan. Tidak dibantai 8-2 seperti Salernitana musim lalu saja sudah bagus banget.
Pengamatan sekilas saja. Dulu saya bicara konflik kepentingan segala macam berkaitan dengan posisi Menteri BUMN dan perusahaan kakaknya (GOTO) yang disuntik BUMN Telkomsel Rp6,4 triliun. Saya pikir itu lenyap sekarang, ternyata malah dilestarikan bahkan ditambah.
Apakah ini yang disebut 'zaken kabinet'? Ada yang keluarga besarnya berbisnis katering dan jualan alat dapur jadi pejabat urusan makanan; ada yang dekat dengan taipan pengembang permukiman jadi pejabat urusan itu; ada yang berbisnis penyewaan alat berat jadi pejabat urusan pekerjaan dimaksud; ada yang bisnisnya tambang jadi pejabat urusan tambang; ada yang turun-temurun berbisnis pupuk jadi pejabat koordinator urusan itu juga...
Padahal, ini fakta yang orang harus tahu. Pidato presiden di pelantikan itu durasinya 52 menit 33 detik (2.897 kata). Itu masuk rekor pidato pelantikan presiden terlama kedua setelah pidato pelantikan Presiden AS William Henry Harrison pada 1841 yang selama hampir dua jam (8.445 kata). Pidato PS menyingkirkan posisi pidato William Howard Taft pada 1909 yang 45 menit (5.434 kata).
Katanya, korupsi harus diberantas. Ikan busuk berawal dari kepala. Pemimpin bekerja untuk rakyat bukan untuk diri sendiri, kerabat, dan keluarga. Harus kasih contoh pejabat yang benar-benar bersih...
Saya tidak tahu apakah pidato pelantikan rasa debat capres itu bisa dipercaya.
Takutnya, isi kabinet tak cocok sama omon-omonnya.
Salam.